Padahal, ternyata korban tidak punya cips sebanyak itu. Hanya dia sempat memasang status berupa foto cips yang nilainya sebanyak itu.
Dalam upayanya menghabisi nyawa korban, dua pelaku sempat mengajak korban ngopi bersama dan mencampuri minuman ringan itu dengan racun. Untungnya korban tidak meminum minuman itu, sehingga selamat.
Keesokan harinya, upaya pembunuhan dilanjutkan. Kedua pelaku mengajak korban janjian bertemu di perempatan Pilang, Wonoayu.
Di sana, korban menitipkan motornya ke penitipan, karena pelaku mengajak ngopi dengan naik mobil grand max sewaan.
Dalam perjalanan menuju Tulangan, aksi pembunuhan terjadi. Awalnya mobil berhenti, berdalih ban bocor.
Kemudian kedua pelaku mengeksekusi korban. Menahan dadanya dengan kaki, kemudian menjerat lehernya menggunakan sarung, hingga tewas.
Baca juga: Dada Berlubang, Pemburu Burung di Gunungkidul Ditemukan Tewas, Penyebab Kematian Masih Misteri
Kedua pelaku lalu membuang mayat korban di parit. Bahkan, saat di parit juga mereka sempat menginjak-injak dada dan leher korban agar tenggelam atau tidak terlihat di permukaan.
Jenazah Andika Reza Rahmadani ditemukan mengambang di parit Dusun Karang Ploso, Jumat (5/3/2021) lalu.
Dari sana, petugas melakukan penyelidikan, dan akhirnya berhasil menangkap dua pelaku.
Tersangka Hanafi tertangkap di Buduran. Sementara Bayu Krisna berhasil dirinkus di tempat persembunyiannya di Magetan.
Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul Siswa SMP di Sidoarjo Dibunuh Lalu Dibuang ke Parit, Gara-gara Status Cips Game Online Rp 7 Juta
(Tribunjatim.com/M Taufik)
Berita lain terkait kasus pembunuhan berencana klik di sini