Sesampai di ruang UKS, MW langsung tertidur dan mengeluarkan bercak darah para rok.
Ketiga rekannya lantas melapor kepada gurunya dan kepala sekolah, untuk bersama-sama ke ruang UKS.
Setiba di ruang UKS tersebut, mereka sudah melihat bayi di lantai ruangan yang dilahirkan MW tanpa bantuan tenaga medis.
Wakil kepala madrasah kata Kapolsek Samalanga, langsung menghubungi Puskesmas Samalanga dan Polsek Samalanga.
Mendapat laporan tersebut, tiga personel Polsek Samalanga bergerak ke madrasah tersebut.
Selain mendapatkan informasi dari rekannya dan juga dari pihak keluarga MW, tentang dugaan siapa pelaku persebutuhan yang akhirnya membuat MW melahirkan seorang bayi.
Bayi berjenis kelamin laki-laki itu, ditangani Puskesmas Samalanga.
Kemudian, personel Polsek mencari pelaku persetubuhan atau ayah biologis dari sang bayi.
“Identitas pelaku persetubuhan diketahui dari pihak keluarga,” ujar Kapolsek Samalanga.
Berbekal informasi tersebut, anggota Polsek Samalanga bergerak cepat mencari pelakunya.
Sekitar pukul 14.15 WIB, Senin (15/03/2021) pelaku persetubuhan bersinial Zul (28), warga Samalanga diamankan dan dibawa ke Polsek Samalanga.
Hasil pemeriksaan sementara, Zul mengakui perbuatannya telah melakukan persetubuhan.
Usai diperiksa di Mapolsek Samalanga, pelaku dibawa ke Polres Bireuen ditangani Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA).
Sedangkan MW setelah ditangani di Puskesmas Samalanga, kemudian dirujuk ke salah satu rumah sakit di Bireuen.
Sementara bayinya dibawa pulang ke rumah orangtua MW.
Berita lain terkait kasus rudapaksa.
(Serambi Indonesia/Yusmandin Idris)
Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Sedang Ikuti Ujian Akhir, Seorang Siswi di Bireuen Melahirkan di Sekolah