Korban terus menangis dan mengaku saat ini masih ingin bersekolah.
Kepala UPT Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Serang mengatakan sebenarnya kedua orangtua remaja tersebut sempat memutuskan untuk menikahkan anak-anaknya.
"Kita dari P2TP2A, sudah turun langsung ke rumah si korban (yang perempuan), awalnya orang tuanya nggak mau lapor ke Polres. Katanya mau dinikahin anaknya," ujar Supriadi kepada TribunBanten.com saat ditemui di kantornya di Perumahan Taman Widya Asri. Selasa (16/3/2021).
Ia menjelaskan sebelum petugas P2TP2A datang ke rumahnya, pihak keluarga remaja laki-laki, datang ke rumah pihak keluarga perempuan berencana untuk mengajak nikah.
"Pas kejadian itu kan beritanya ramai, jadi pada malam hari pasca viral video itu. Pihak keluarga laki-laki mengajak untuk menikahinya," ujarnya.
Namun, saat hari berikutnya tim P2TP2A datang bersama pihak Polres Kabupaten Serang.
"Rencana pernikahan itu batal. Apalagi kan si korban masih SMP dan usianya 16 tahun." ujarnya.
(Tribunnews.com)
Berita lain terkait berita populer hari ini.