TRIBUNNEWS.COM - Seorang nenek, Sulastri (88) masih semangat menjalani hari-harinya dengan berjualan gorengan hingga 25 tahun lamanya.
Meski usia produktif telah lewat, bukan menjadi alasan Sulastri untuk tidak bekerja mencari penghasilan tambahan.
Disampaikan oleh anaknya, Suwarti (61) pada Kamis (18/3/2021), Sulastri memang masih semangat berjualan meski keluarga memintanya untuk istirahat.
"Lha piye, jano anak-anak wis ngongkon leren, tapi ora gelem (Mau gimana lagi, sebenarnya anak-anak sudah meminta agar istirahat, tetapi tidak mau,-Red)," ujar Suwarti dalam Bahasa Jawa.
Diketahui Sulastri memang sudah lama berjualan di gang Guntur, Kentingan, Jebres, Surakarta.
Baca juga: Kakek-Nenek Jualan Balon di Pinggir Jalan Demi Hidupi Sang Cucu yang Lumpuh
Lokasi dagangnya cukup dekat dengan rumah tinggal Sulastri, yang kurang lebih berjarak 40 meter dari rumah.
Biasanya peralatan yang dibutuhkan Sulastri telah disiapkan oleh anaknya di lokasi dimana ia berjualan.
Jika tiba waktunya untuk segera tutup dagangan, peralatannya pun juga ditata anaknya untuk dibawa pulang.
"Kalau pagi perlengkapannya saya bawa ke lokasi jualan. Kalau sudah sore, saya rapikan dan saya bawa kembali," imbuh Suwarti.
Seperti diketahui, Sulastri membuka dagangannya mulai dari pukul 11.00 siang hingga pukul 16.00 sore.
Ia menyediakan aneka gorengan yang hangat dan siap untuk disantap.
Baca juga: VIRAL Driver Ojol Ditipu Pelanggan Rp 400 Ribu, Kardus yang Diantar Ternyata Berisi Batu dan Kain
Tahu, tempe, bakwan hingga pisang goreng dibuat dari tangannya.
Hal yang membedakannya dengan pedagang gorengan lain, Sulastri tidak memasaknya menggunakan kompor gas.
Ia tetap mempertahankan cita rasa gorengan yang dimasaknya dengan menggunakan tungku arang.