Jumlahnya mencapai 583 orang, sedangkan 4 orang lainnya merupakan warga blok lainnya di Desa Balongan.
Selain itu, terdapat 122 warga Desa Sukaurip dan lima warga Desa Majakerta juga mengungsi di GOR Bumi Patra.
"Itu data sampai siang ini. Kami terus memperbarui data pengungsi setiap hari sesuai kondisi lapangan," kata Caya.
Caya menyampaikan, jumlah warga terdampak kebakaran Pertamina RU VI Balongan mencapai 2.000-an orang.
Namun, hampir 1.300 warga terdampak tersebut mengungsi di rumah kerabatnya yang lokasinya lebih aman.
Pihaknya juga masih melakukan asesmen lapangan mengenai dampak yang ditimbulkan akibat peristiwa tersebut.
"Warga dilarang pulang ke rumah mereka untuk sementara waktu," kata Caya saat ditemui di GOR Bumi Patra, Rabu (31/3/2021).
Baca juga: Mayoritas Pengungsi Ledakan Kilang Minyak Balongan Keluhkan ISPA dan Tekanan Darah Tinggi
Ia mengatakan, warga yang mengungsi baru diizinkan pulang jika situasi dinyatakan aman.
Pihaknya memastikan pemberitahuan lebih lanjut mengenai kondisi kebakaran di Pertamina RU VI Balongan selalu disampaikan kepada warga yang mengungsi di GOR Bumi Patra.
Karenanya, warga tidak diperbolehkan pulang sebelum lingkungan tempat tinggal mereka dinyatakan aman.
"Dari 2000-an warga terdampak, hampir 1.300 warga mengungsi ke rumah kerabatnya dan sisanya di GOR Bumi Patra," ujar Caya.
Sejumlah petugas gabungan dan relawan yang berada di GOR Bumi Patra juga sibuk menyalurkan bantuan logistik kepada para pengungsi.
Selain itu, beberapa petugas lainnya terlihat bergantian memasak makanan bagi pengungsi.
Ikuti perkembangan informasi kebakaran kilang minyak Pertamina di Balongan
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Ledakan Susulan Terdengar dari Areal Kilang Pertamina Indramayu, Warga Panik, Ternyata Ini Faktanya