Laporan Wartawan Tribun Jabar Andri M Dani
TRIBUNNEWS.COM, CIAMIS - Dilaporkan dua minggu menghilang, Nunung (48) warga Dusun Cihawar Rt 06 RW 05 Desa Sukaharja, Kabupaten Ciamis Provinsi Jawa Barat ditemukan tewas.
Sosoknya ditemukan membusuk di kebun kopi.
Saat ditemukan kondisi kepala korban sudah jadi tengkorak sementara tubuhnya membengkak.
Korban ditemukan di Blok Pasar Tangkil Rt 05 RW 04 Desa Sukaharja Kecamatan Rajadesa Ciamis, Minggu (4/4) sekitar pukul 10.00.
“Identitas korban diketahui dari pakaian yang masih melekat di tubuh jasad yang sudah membusuk tersebut,” ujar Kapolsek Rajadesa Polres Ciamis AKP Hj Iis Yeni Idaningsih kepada Tribun Minggu (4/4).
Sesosok mayat perempuan yang ditemukan tergeletak di kebun kopi di Blok Pasar Tangkil Minggu (4/4) sekitar pukul 10.00 siang tersebut pertama kali diketahui oleh Ahwan.
Ahwan, warga Dusun Giri Mekarharja Desa Sukaharja, Minggu siang tersebut hendak hendak membersihkan kebun kopi miliknya.
Baca juga: Geger Mayat Berkalung Rantai Tanpa Baju Mengambang di Rawa, Ditemukan Warga yang Mencari Ikan
“Saat berada di kebun kopi, warga tersebut mencium bau busuk yang menyengat.
Setelah didekati ternyata sesosok mayat perempuan yang sudah membusuk,” katanya.
Kondisi kepala sudah berupa tengkorak, bagian badan menggelumbung dan menyebar bau busuk.
Begitu ada penemuan sesosok mayat tersebut tak hanya petugas warga juga berdatangan ke lokasi.
Identitas korban yang semula tidak diketahui akhirnya terungkap.
Menyusul ada informasi ada warga Dusun Cihawar yang menghilang sejak dua minggu lalu.
“Setelah pihak keluarga datang ke lokasi penemuan mayat.
Diyakini bahwa sesosok mayat perempuan tersebut atas nama Nunung".
Pihak keluarga meyakini identitas dari pakaian yang masih melekat di jasad,” jelas AKP Hj Iis Yeni.
Setelah tim Inafis Polres Ciamis dan tim medis dari Puskesmas Rajadesa datang ke lokasi kejadian, menurut AKP Hj Iis Yeni sekitar pukul 16.00 Minggu (4/4) sore itu juga jasad Nunung dievakuasi ke rumah duka.
Jasad korban dibawa dengan menggunakan mobil ambulans Puskesmas Rajadesa untuk selanjutnya dimakamkan.
“Pihak keluarga sudah menerima kejadian tersebut sebagai musibah ” katanya.