Pencarian, memakai semua cara termasuk mengerahkan anjing pelacak untuk mendeteksi keberadaan mayat korban tertimbun.
Anjing pelacak yang baru didatangkan pada Rabu siang itu langsung dikerahkan untuk mengendus keberadaan mayat korban yang masih tertimbun longsor.
Pencarian pada Jumat akan diprioritaskan pada areal-areal yang sudah diendus oleh anjing pelacak tersebut.
Basarnas sendiri mengerahkan sejumlah personel dari Basarnas Sulawesi Selatan, Basarnas Kupang, Basarnas Denpasar dan Basarnas Pusat.
Untuk diketahui, masih ada 10 korban dari Desa Amakaka yang belum ditemukan dari total 26 korban hilang.
Sedangkan, masih ada 11 korban hilang dari desa Waimatan dari total 26 korban yang dinyatakan hilang sebelumnya.
BKO dari Polda Jatim
Satu SSK atau 50 personel BKO Brimob dari Polda Jawa Timur, juga sudah dikerahkan untuk mencari jasad korban meninggal dunia di Ile Ape, Kabupaten Lembata.
Mereka tiba di Bandara Wunopito, Lewoleba, Rabu hari ini dan langsung diterjunkan ke Desa Amakaka dan Waimatan, dua desa terdampak banjir dan longsor yang memakan banyak korban.
Baca juga: UPDATE Terkini Korban Bencana Banjir Bandang NTT: 84 Orang Meninggal, 103 Orang Dinyatakan Hilang
Baca juga: Cerita Warga saat Banjir Bandang Terjang Adonara: Ada yang Sedang Buat Kue Paskah & Pulang Nongkrong
Sebanyak 50 anggota Brimob tersebut tiba di bandara Wunopito, Lewoleba, Kabupaten Lembata disambut Kapolres Lembata, AKBP Yoce Marten.
Koordinator Lapangan pencarian korban di desa Waimatan Iptu Ola Angin Leonardus menjelaskan personel BKO Brimob dari Polda Jatim sudah mulai bekerja di lapangan.
Kasat Sabhara Polres Lembata ini berharap proses pencarian korban bisa berjalan aman dan lancar.
Artikel ini telah tayang di pos-kupang.com dengan judul Anjing Pelacak Mabes Polri dan Basarnas Cari Jasad Korban Banjir Ile Ape Kabupaten Lembata