News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kelompok Bersenjata di Papua

Jenazah Oktovianus, Guru yang Ditembak KKB Tiba di Rumah Duka Toraja Utara, Sang Istri Pingsan

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jenazah Oktovianus disambut isak tangis keluarga di Lembang Sa'dan Pebulian, Kecamatan Sa'dan, Toraja Utara. Jenazah almarhum Oktovianus Rayo (42) korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua tiba di Toraja Utara, Senin (1242021).

Saat ini jenazah Yonathan juga sudah berada di rumah duka.

Tepatnya di Dusun Tiromanda, Lembang Batu Limbong, Kecamatan Bangkelekila', Kabupaten Toraja Utara.

Jenazah Oktovianus disambut isak tangis keluarga di Lembang Sa'dan Pebulian, Kecamatan Sa'dan, Toraja Utara. Jenazah almarhum Oktovianus Rayo (42) korban penembakan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Beoga, Kabupaten Puncak, Papua tiba di Toraja Utara, Senin (1242021). (Tribun Timur/Tommy Paseru)

Bukan Mata-mata

Sebelumnya Kepala Humas Satgas Nemangkawi, AKBP Iqbal Alqudussy mempertanyakan dasar fitnah yang disematkan KKB kepada almarhum dua guru yang tewas di tangan mereka. 

Diketahui dalam sepekan telah terjadi dua penembakan di wilayah Papua.

Penembakan tersebut menewaskan Pak Guru Oktavianus Rayo (Guru SD Julukoma, Distrik Beoga) dan Pak Guru Yonatan Renden (Guru SMPN1 Beoga).

Setelah penembakan, KKB menyatakan kedua guru tersebut adalah intel, mata-mata aparat.

"Buktinya apa Bapa Oktavianus dan Bapa Yonatan intel? Itu semua hanya alasan klasik mereka (KKB) untuk menggiring opini publik supaya aksi teror mereka dimaklumi," ucap Iqbal, Sabtu (10/4/2021) menanggapi tudingan KKB.

Iqbal juga menyatakan bahwa aksi teror dalam bentuk apapun tidak dibenarkan apalagi hingga menghilangkan nyawa warga.

Baca juga: Guru Tewas Akibat Penembakan Diduga KKB, Bamsoet: Guru Harus Mendapat Perlindungan 

Baca juga: Sepak Terjang Sabinus Waker, Pimpinan KKB Papua yang Tembak Mati Guru SD, Dikenal Kejam

"Almarhum Bapa Oltavianus dan Bapa Yonatan ini hanya guru yang tinggal disini dengan niat mulia mencerdaskan anak-anak Kabupaten Puncak Papua. Siapapun yang berhati nurani pasti tidak akan membenarkan penembakan keji tersebut," kata Iqbal.  

Lebih lanjut Iqbal menjelaskan membunuh, membakar, menembaki masyarakat sipil pendatang.

Kemudian melakukan update media sosial sebagai kebanggaan, dan menyangkal bahwa korban sipil tersebut merupakan masyarakat tidak bersalah.

Hal tersebut telah menjadi modus komunikasi Kelompok Separatis Bersenjata di Papua.

"Menengok kembali peristiwa 22 Mei 2020 lalu saat ada tenaga medis Covid-19 yang ditembak dan dilabeli intel oleh KKB Papua. Dan hal ini kembali berulang namun menimpa bapa-bapa guru di Beoga, Kabupaten Puncak Papua, " tuturnya. 

Proses evakuasi jenazah 2 guru korban penembakan KKB di Terminal UPBU Bandara Moses Kilangin Timika. Dua guru tersebut yakni Oktovianus Rayo dan Yonatan Renden. (ISTIMEWA)
Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini