News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Video Wartawan Diusir dan Dilarang Merekam saat Ingin Wawancara Wali Kota Medan Bobby Nasution

Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang polisi dan pria berpakaian safari usir wartawan saat hendak wawancara di Balai Kota Medan, Rabu (14/4/2021). Keduanya tidak mengizinkan siapapun berada di areal Balai Kota.

TRIBUNNEWS.COM - Sejumlah rekan wartawan diusir saat ingin mewawancarai Wali Kota Medan Bobby Nasution.

Kejadian ini terjadi di kawasan Balai Kota Medan pada Rabu (14/4/2021) sore.

Diketahui sebelumnya, wartawan yang hendak melakukan peliputan dan wawancara.

Namun belum bertemu, mereka diusir paksa petugas Satpol PP, Polisi hingga Paspampres.

Awak media hendak mewawancarai Bobby Nasution terkait masalah pegawai tata usaha di satu sekolah negeri yang mengaku belum mendapatkan tunjangan penghasilan.

Baca juga: Bobby Nasution Tinjau Jembatan Rusak, Warga: Terakhir Diperbaiki 10 Tahun Lalu saat Musim Pemilu

Karena Bobby Nasution berada di kantornya, awak media menunggu di depan pintu masuk Pemko Medan.

Saat itu datang sejumlah Satpol PP berpakaian lengkap.

Mereka menanyakan keperluan awak media menunggu Bobby Nasution.

Awalnya, awak media menjelaskan ingin wawancara.

Waktu wawancara pun hanya beberapa menit saja.

Sebab, setiap berita yang akan naik di media, tentu harus dilengkapi dengan konfirmasi.

"Di luar aja. Jangan di sini," kata Satpol PP bertubuh tegap, Rabu (14/4/2021) sore.

Lantaran diusir, awak media menjelaskan bahwa kedatangan cuma untuk sekadar wawancara saja.

"Kami disuruh Paspampres. Gak etis di sini. Di luar aja," kata Satpol PP itu.

Namun awak media menjelaskan, bahwa menghalang-halangi tugas pers ada hukum pidananya.

Sebab, jurnalis bekerja dilindungi undang-undang.

Baca juga: Pertama Kali Terima Job dari Bobby-Kahiyang, Fotografer Ini Akui Sempat Diajak Makan di Tepi Sawah

Mendengar penjelasan itu, Satpol PP tadi pergi.

Tak lama berselang, datang petugas kepolisian.

Polisi yang memegang handy talky itu juga mengusir awak media.

Alasannya tidak ada seorang pun yang boleh menunggu Wali Kota Medan di depan pintu masuk.

Karena tak ingin ribut, awak media kembali menjelaskan bahwa kehadiran di Balai Kota cuma sekadar ingin wawancara.

"Kan udah dibilang Satpol PP tadi," kata polisi tersebut.

Tak lama berselang, datang pria berkemeja safari yang katanya petugas Paspampres.

Lelaki itu juga mengusir awak media.

Dia juga memaksa awak media mematikan handphone.

Baca juga: Pembayaran Insentif Nakes Macet, Bobby Nasution Minta Maaf Usai Bertemu Ombudsman Sumut

Tidak boleh satu pun orang yang merekam-rekam di areal Balai Kota.

"Dimatiin dulu lah (handphonenya), dimatiin. Biar sama-sama enak. Saya pun orang intelijen," sergah laki-laki berbaju safari tersebut.

Lantaran tak ingin memperpanjang keributan, awak media kemudian meninggalkan lokasi.

Terkait masalah gaji, bukan cuma pegawai TU di sekolah negeri saja yang kabarnya belum dapat.

Honorer di BPPRD Kota Medan juga dikabarkan sudah tiga bulan tidak gajian.

Sejumlah honorer sempat mengeluhkan masalah ini. Namun belum ada jawaban dari Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution.

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Terlalu Over Protektif, Satpol PP, Polisi Hingga Paspampres di Balai Kota Medan Usir Wartawan

(Tribun-medan.com/ Rechtin Hani Ritonga)

Berita lainnya terkait Wali Kota Medan Muhammad Bobby Afif Nasution.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini