JT juga menampar Christina karena merasa marah.
Merasa tak cukup, JT juga meminta Christina untuk bersujud dan meminta maaf.
Baca juga: FAKTA Pria Aniaya Perawat RS Siloam Palembang, Korban Alami Trauma hingga Pelaku Diamankan Polisi
Baca juga: Gara-gara Bekas Infus Pasien Berdarah, Perawat CR Dianiaya, Disuruh Bersujud, Kini Trauma
Bukannya memaafkan, JT malah menendang Christina di bagian perut.
Beruntung Christina bisa diselamatkan oleh rekan perawatnya.
Tapi penyelamatan itu juga diwarnai aksi penjambakan oleh JT sebelum akhirnya Christina bisa keluar dari kamar pasien anak JT tersebut.
Kapolrestabes Palembang, Kombes Irvan Prawira menuturkan, berdasarkan hasil penyelidikan polisi, pelaku melakukan penganiayaan karena mendengar anaknya terus menangis.
Baca juga: Pria Penganiaya Perawat RS Siloam Palembang Ditangkap, Ini yang Dilakukannya Sebelum Dijemput Polisi
Baca juga: Viral Perawat Dianiayai Keluarga Pasien di Rumah Sakit Swasta Palembang, Polisi Ungkap Kronologinya
Sehingga JT emosi dan mencoba melampiaskannya kepada korban.
"Mendengar anaknya menangis terus mungkin emosi. Dalam keadaan emosi yang tidak terkendali, tidak sesuai semestinya, yang bersangkutan coba melampiaskan emosinya kepada perawat."
"Penyelidikan kami kepada korban dan pelaku memang diakui ada kekerasan yang dilakukan kepada perawat. Yakni pemukulan tiga kali, di pipi, wajah. Dan ketika perawat ini meminta maaf dengan cara bersujud, pelaku menendang korban," kata Irvan dikutip dari Kompas TV.
Baca juga: Fakta Baru Kematian tahanan Polres Tangsel, Komnas HAM Ungkap Ada Dugaan Penganiayaan
Baca juga: Viral Video Penganiayaan Gadis Cantik, Pelakunya Sang Ayah Sendiri yang Diduga Pecandu Narkoba
Korban Mengalami Trauma
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, mengalami penganiayaan oleh JT, keluarga pasien di RS Siloam Sriwijaya Palembang, membuat perawat CR (27) trauma berat. Begini kondisinya.
Direktur RS Siloam Sriwijaya Palembang, dr Bona Fernando mengungkapkan kondisi perawat CR (27) korban penganiayaan saat ini masih dalam berada dalam perawatan opihaknya.
Dr Bona mengungkapkan bahwa saat ini kondisi korban sedang mengalami trauma yang cukup hebat.
"Saat ini perawat tengah kami rawat untuk menyembuhkan bukan hanya fisik tapi juga psikisnya. Karena memang beliau (korban,red) mengalami trauma yang cukup hebat."