News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Berita Viral

VIRAL Foto Beruang Madu di Solok Minum Minyak Goreng Jelantah, Ini Penjelasan Petugas

Editor: Endra Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Beruang yang muncul di Jorong Lubuk Selasih, Nagari Batang Barus, Kabupaten Solok, baru-baru ini.

"Mohon dan tolong, minyak bekas gorengan disimpan. Alat gorengan yang digunakan dicuci bersih," katanya.

Ia berharap, dengan melakukan itu tidak akan mengundang Beruang Madu, karena tidak ada bau yang tercium oleh beruang madu tersebut.

"Kalau masyarakat melakukan itu, mudah-mudahan tidak ada lagi konflik satwa liar di Jorong Lubuk Selasih ini," katanya.

Usir Pakai Bunyi-bunyian

Seorang warga di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat jadi korban serangan Beruang Madu dengan kondisi luka sebanyak 8 jahitan di bagian sekitar lengan dan bahu baru-baru ini. (TribunPadang/Istimewa)

Dilansir TribunPadang.com, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat (Sumbar) melakukan bunyi-bunyian bersama warga untuk mengusir beruang madu di Kabupaten Solok Selatan.

Hal itu dilakukan karena sebelumnya ada seorang warga mengalami luka akibat cakaran di bagian bahunya.

Warga tersebut bernama Basrial yang beralamat di Jorong Simpang Durian Bacabang, Nagari Alam Pauh Duo, Kecamatan Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan, Sumbar.

Lelaki tersebut terkena cakaran beruang saat mencari pakis pada Selasa (13/10/2020).

Baca juga: VIRAL Curhatan Wanita di Boyolali Jadi Korban Begal Payudara, Polisi Sebut Belum Ada Laporan

Kepala Resor Konservasi Wilayah Solok, Afrilius mengatakan, pihaknya bersama warga mendatangi lokasi diduga keberadaan beruang tersebut.

Beruang itu diperkirakan berpindah-pindah di dua nagari, yaitu selain Nagari Alam Pauh Duo dia juga pindah ke Nagari Janjang Kambiang.

"Hari ini kami melakukan pengahalauan terhadap satwa tersebut, karena tidak bisa dilakukan penangkapan," kata Afrilius, Kamis (22/10/2020).

Penangkapan tidak dapat dilakukan, disebabkan lokasi tersebut berbatasan langsung dengan kawasan hutan lindung Hulu Batanghari dan Taman Nasional Kerinci Seblat.

"Identifikasi kita di lapangan, itu memang beruang. Kelapa milik masyarakat banyak dirusak, begitu juga ayam masyarakat," katanya.

Agar tidak kembali terjadi konflik, pihaknya bersama Polisi dan nasyarakat melakukan bunyi-bunyian.

Baca juga: Viral Video Pria Aniaya Perawat Rumah Sakit di Palembang, Ini Kronologi Menurut Polisi

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini