Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Amar Ola Keda
TRIBUNNEWS.COM, ADONARA - Dua minggu sudah badai siklon tropis seroja menerjang seluruh wilayah NTT, tepatnya Minggu 4 April 2021 lalu.
Tiga wilayah di Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur, yakni Desa Oyang Barang Kecamatan Wotan Ulu Mado, Desa Nelelamadike, Kecamatan Ile Boleng dan Desa Waiburak Kecamatan Adonara Timur, menjadi wilayah terparah dalam terjangan badai di malam Paskah itu.
Badai siklon tropis seroja menelan 72 korban jiwa, 76 luka-luka dan 2 masih dinyatakan hilang.
Selain korban jiwa, sebanyak 2.579 jiwa mengungsi dan 27.560 jiwa terdampak.
Dari dua korban hilang, satu korban berasal dari Desa Oyang Barang dan satunya dari Desa Nelelamadike.
Kepala Desa Nelelamadike, Pius Pedan Melai mengatakan satu warganya yang saat ini masih hilang bernama Kornelis Kopong Mukin.
Meski demikian, menurut dia, proses pencarian terhadap korban hilang terus dilakukan.
"Sebelumnya dari Nindya Karya yang melakukan pencarian. Tapi saat ini mereka sudah ditarik dan diganti oleh Ady Karya. Mereka memang belum ke lokasi, tapi yang jelas proses pencarian terus berjalan," ujarnya kepada wartawan, Minggu (18/4/2021).
Menurut dia, kesulitan yang dialami petugas saat pencarian karena tumpukan material pasir dan bebatuan besar yang menggunung.
"Operasi darurat bencana oleh SAR memang sudah selesai, tapi korban hilang terus dicari," katanya.
Ia mengatakan, jika proses pencarian juga belum membuahkan hasil, warga setempat bersama keluarga korban berencana menggelar ritual adat.
"Saat ini keluarga korban masih di posko pengungsian, tapi yang pasti akan digelar ritual adat pencarian," tandasnya.
Baca juga: Kisah Sedih Korban Banjir Bandang di Adonara, Maria Kehilangan 11 Keluarga, Termasuk Suami dan Anak
Menurut Pius, pasca bencana warganya mendapat bantuan dalam bentuk natura maupun finansial dari berbagai sumber.