TRIBUNNEWS.COM - Sunaryo, ayahanda dari KLS Isy Gunadi Fajar Rahmanto yang turut gugur dalam insiden tenggelamnya KRI Nanggala 402 mengaku sudah ikhlas.
Hal tersebut ia sampaikan saat ditemui di rumah duka di Padukuhan Ngreco, Kalurahan Seloharjo, Kapanewon Pundong, Kabupaten Bantul.
Pria berusia 48 tahun itu tak banyak bicara, hanya sesekali mengangguk saat tetangga maupun kerabat menyampaikan bela sungkawa.
Ayah dua anak itu sempat berharap kapal selam KRI Nanggala 402 bisa dievakuasi karena ada cadangan oksigen hingga 72 jam.
Baca juga: Cerita Perjuangan KLS Isy Gunadi Jadi Prajurit TNI, Tak Menyerah Walau Sudah Gagal 3 Kali
Ia berharap pemerintah tidak terlambat dalam melakukan evakuasi.
Namun ketika Panglima TNI, Jadi Tjahjanto menyatakan KRI Nanggala-402 tenggelam dan seluruh awak kapal meninggal dunia, ia tidak bisa berkata-kata.
"Dengan hati yang lapang karena sudah diumumkan pihak pemerintah oleh angkatan laut, ya kita ikhlas, legowo dengan anak saya dipanggil Tuhan dan gugur menjalankan tugas negara," katanya terpatah-patah tak sanggup menahan tangis, Senin (26/04/2021).
Ia mengungkapkan anak sulungnya pulang terakhir sekitar satu bulan lalu, untuk acara tujuh bulanan anak.
Istri Gunadi, Dwi Ari Ashanti memang sedang mengandung anak pertama.
Sedangkan komunikasi terakhir dengan Gunadi pada Minggu (18/04/2021).
Komunikasi terakhir melalui handphone.
"Minggu kemarin telpon ibunya, pamit untuk berlayar. Setelah itu tidak ada kabar lagi, handphonenya mati. Kemudian dapat kabar Rabu kemarin hilang kontak," ungkapnya.
Baca juga: 53 Awak KRI Nanggala 402 Gugur, DPR Kibarkan Bendera Setengah Tiang
Kepergian mantan Paskibraka Bantul tahun 2009 itu menyisakan duka yang mendalam.
Untuk itu, Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mendatangi rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa.