Salah satu yang diingat Aren, korban sempat mengancam akan menghabisi keluarganya.
Kejadian maut pada Senin (26/4/2021) pagi itu bermula saat Aren sempat berdebat di lantai dua.
Perdebatan itu terjadi setelah ia mendengar korban tengah berbisik dengan teman-temannya di kamar mandi.
"Saya sempat tegur karena dengar nama saya disebut. Saat ke kamar mandi. Namun saya masih diam saja. Dari situ saya masih tunggu itikad baiknya," kata Aren bercerita.
Bukannya meminta maaf, korban kemudian merasa tidak terima dengan Aren karena terus melihatinya.
Ia kemudian sempat turun dari lantai dua dan membeli pisau di Superindo yang tak jauh dari lokasi.
Pisau itu disimpan Aren di dalam tas miliknya dan diletakkan dalam loker.
"Setelah itu saya tidak langsung menggunakan pisau itu. Saya simpan dulu. Saya datangi Fardy untuk bicara baik-baik," terangnya.
Aren kemudian menyampaikan kepada Fardy agar tidak membullynya lagi.
"Saya bilang baik-baik. Fardy, saya pesan sama kamu terakhir kali. Saya minta tolong jaga mulutmu, tutup mulutmu. Jangan bully saya lagi," ucapnya menirukan pesannya kepada Fardy.
Baca juga: Kronologi Pembunuhan Wanita di Lampung Tengah, Korban Dipukul Pakai Balok Lalu Dibuang ke Sumur
Setelah itu, Aren pergi ke loker dan mengambil pisau yang sudah dibelinya dan diselipkan di pinggangnya.
Tak lama, Fardy yang ada didalam mobil membuka kacanya dan merasa tak terima dengan omongan Aren.
"Fardy buka kaca bilang, kenapa kamu lihat - lihat. Negara ini negara hukum. Lihat saja, kamu sama keluargamu akan saya habisi," terangnya.
Mendengar kalimat ancaman itu, Aren yang sudah menyelipkan pisau langsung saja mencabutnya dan menarik korban dari dalam mobil.