News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Setahun Tak Masuk Kerja, Oknum PNS DKI Nyambi Jadi Pengedar Narkoba, Ditangkap di Aceh

Editor: Hasanudin Aco
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Perhubungan Syafrin Liputo saat ditemui di Balai Kota Jakarta, Kamis (22/4/2021).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo memastikan bakal memecat anak buahnya yang terlibat kasus narkoba di Banda Aceh.

Proses pemberhentian oknum Pegawai Negeri Sipil (PNS) Pemprov DKI Jakarta itu pun sedang dalam proses.

"Sekarang sedang dalam proses pengusulan pemberhentian dengan tidak hormat," ucapnya, Jumat (30/4/2021).

Syafrin mengungkapkan, oknum PNS yang diketahui berinisial HH (37) itu  bertugas di Suku Dinas Perhubungan (Sudin) Jakarta Selatan.

Walau demikian, Syafrin menyebut, HH sudah setahun terakhir ini tak pernah masuk kerja.

"Oknum tersebut memang benar adalah pegawai staf di Sudin Perhubungan Jakarta Selatan, tapi setahun ini sudah tidak pernah masuk kerja," ujarnya.

Meski demikian, tak menjelaskan lebih rinci kenapa oknum PNS itu bisa absen sampai setahun.

Baca juga: THR PNS 2021 Tidak Dibayar Penuh, Berikut Penjelasan Pemerintah

Dilansir dari Serambinews.com, oknum PNS Dishub DKI itu diringkus pada Senin (26/4/2021) sekira pukul 23.00 WIB di di Gampong Lam Ara, Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh.

Ia ditangkap setelah diketahui menggeluti 'kerja sampingan' sebagai kurir sabu-sabu.

Dari tangannya petugas menyita sabu-sabu seberat 5,30 gram.

"Penangkapan oknum PNS ini dilakukan dari pengembangan yang dilakukan petugas Satuan Narkoba Polresta Banda Aceh, berawal dari penangkapan tersangka AR (37) di depan Pasar Lowak, Gampong Lampaseh Aceh pada hari yang sama," kata Kasat Narkoba Polresta Banda Aceh AKP Rustam.

Adapun AR bertindak sebagai pembeli sabu, sedangkan HH merupakan bandar atau penjual barang haram tersebut.

"Penangkapan AR sendiri dilakukan berdasarkan informasi masyarakat yang diduga sering menggunakan sabu-sabu. Atas dasar infornasi itu petugas melakukan penyelidikan," terangnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini