TRIBUNNEWS.COM, YOGYA --- Anaknya menjadi korban salah sasaran pengirim sate beracun, Bandiman hingga kini masih trauma.
Pria pengemudi ojek online tersebut hingga kini belu mau bekerja seperti biasa, sejak peristiwa yang menipa keluarganya tersebut.
Kuasa Hukum Bandiman, Chandra Siagian mengatakan kliennya bersyukur karena pelaku sudah tertangkap.
Keluarga korban merasa lega.
"Syukur Alhamdulillah, kami sudah konfirmasi, Pak Bandiman merasa lega. Karena istrinya selama ini was-was kalau pelakunya tidak tertangkap,"katanya, Senin (03/05/2021).
"Beliau mengapresiasi polisi yang dapat melakukan pengungkapan dan penangkapan tersangka,"sambungnya.
Baca juga: KRONOLOGI Lengkap Penangkapan NA Pengirim Paket Sate Sianida, Bungkus Sate dan Jaket Jadi Petunjuk
Chandra mengungkapkan saat ini Bandiman masih belum bisa beraktivitas seperti biasa.
Bandiman masih berada di rumah dan belum bekerja lagi sebagai pengemudi ojek online.
"Sampai saat ini masih di rumah, belum beraktivitas. Masih trauma karena anaknya meninggal dunia,"ungkapnya.
NFP (8) anak Bandiman meninggal dunia setelah menyantap sate yang dibawa oleh Bandiman, ayahnya, Minggu (25/4/2021).
Sate yang dibawa Bandiman tersebut pemberian sosok perempuan misterius yang memesan jasa pengiriman secara offline.
Perempuan misterius tersebut meminta Bandiman mengirimkan makanan ke Bangunjiwo, Kasihan, Bantul kepada seseorang berinisial T.
Baca juga: Lega Pelaku Pengirim Sate Beracun Tertangkap, Bandiman Masih Trauma Anaknya Korban Salah Sasaran
Namun saat sampai di lokasi, T sedang berada di luar kota.
T juga tidak mengenal pengirim dan merasa tidak memesan makanan.