TRIBUNNEWS.COM - Terungkap fakta baru mengenai sosok NA (25), pelaku dalam kasus sate beracun yang menewaskan anak driver ojek online (ojol), Naba (10).
Diketahui, NA awalnya berniat mengirimkan sate beracun untuk Tomy, anggota Polresta Yogyakarta, karena merasa sakit hati.
Dikutip dari Tribun Jogja, NA mengaku ia ditinggal Tomy menikah dengan wanita lain.
Berdasarkan penuturan Agus Riyanto (40) selaku Ketua RT 03, Cempokojajar, Srimulyo, Piyungan, tempat NA tinggal, pelaku dan Tomy sudah menikah siri.
Mengutip Tribun Jogja, Agus mengatakan NA sudah tinggal satu tahun di Cempokojajar.
Baca juga: Anaknya Jadi Korban Sate Beracun, Driver Ojol Ini Trauma, Belum Mau Narik Ojek Lagi
Baca juga: KRONOLOGI Lengkap Penangkapan NA Pengirim Paket Sate Sianida, Bungkus Sate dan Jaket Jadi Petunjuk
"Tinggal di sini sudah satu tahun, NA kan istri sirinya Tomy. Dulu waktu silaturahmi ke sini berdua."
"Waktu itu mbak NA sempat telpon orang tuanya, kemudian orang tuanya bilang ke saya nitip anak saya mau tinggal," katanya, Selasa (4/5/2021).
Meski NA dan Tomy tak menunjukkan bukti mereka telah menikah siri, Agus percaya keduanya sudah sah menjadi pasangan secara agama.
Pasalnya, menurut Agus, ibu NA lah yang membeberkan hubungan NA dan Tomy.
"Ibuknya (NA) bilang kalau sudah menikah secara agama."
"Kalau menunjukkan bukti enggak, cuma menunjukkan KTP saja."
"Di sini kan ada peraturan, kalau warga baru wajib lapor," ungkapnya.
Namun, penuturan Agus tersebut dibantah oleh ayah NA, Maman (45).
Maman mengatakan NA hingga saat ini belum berkeluarga.
"Belum berkeluarga, masih sendiri. Masih gadis keneh," katanya, Selasa.
Baca juga: Lega Pelaku Pengirim Sate Beracun Tertangkap, Bandiman Masih Trauma Anaknya Korban Salah Sasaran
Baca juga: Sosok NA Pengirim Sate Beracun Sianida di Bantul, Dikenal Pendiam dan Jarang Cerita Soal Asmara
Maman pun mengungkapkan keluarga tak tahu soal urusan asmara NA karena sang anak sosok yang tertutup.
"Tidak (cerita cinta dengan polisi), orangnya pendiam soalnya."
"Kalau di rumah diam saja, di rumah paling 3 hari terus berangkat lagi ke Yogyakarta," terangnya.
Kemungkinan Pelaku Baru
Terkait kasus sate beracun yang menewaskan anak driver ojol, Naba (10), polisi saat ini masih memburu pria berinisial R.
Menurut pengakuan NA, R adalah sosok yang menyarankannya agar mengirim makanan beracun pada Tomy.
Diketahui, R menyimpan rasa pada NA, namun bertepuk sebelah tangan.
Meski begitu, R yang merupakan pelanggan salon NA, berteman baik dengan pelaku.
NA selama ini kerap curhat pada R, termasuk soal Tomy.
"Pengakuan sementara untuk memberi pelajaran, tujuannya hanya untuk diare."
Baca juga: Kasus Sate Beracun Belum Berakhir Meski Nani Sang Pengirim Paket Sate Sudah Tertangkap
Baca juga: Pengakuan Nani Aprilliani, Pengirim Sate Beracun: Ngaku Sakit Hati hingga Beli Racun 3 Bulan Lalu
"Menurut teman tersangka obat hanya berdampak mules sama mencret saja. Tapi kan kita masih memastikan," beber Kasat Reskrim Polres Bantul, AKP Ngadi, Senin (3/5/2021), dilansir Tribun Jogja.
Lebih lanjut, Ngadi menuturkan racun sianida yang digunakan NA dibeli melalui e-commerce pada Maret lalu.
NA awalnya memesan sodium sianida, namun barang yang ia terima adalah kalium sianida.
Terkait sosok R, Ngadi mengungkapkan adanya kemungkinan pelaku baru.
Namun, pihaknya masih terus melakukan penyelidikan dan mencari alat bukti.
"Pengakuan Mbak NA seperti itu, tapi harus dibuktikan lagi."
"Saat ini HP-nya (R) mati. Ya kemungkinan bisa (tambahan tersangka), kami belum bisa pastikan," pungkasnya.
Diketahui, NA ditangkap di kediamannya di Cempokojajar pada Jumat (30/4/2021).
Kronologi Kasus
Ayah Naba (10), Bandiman, yang berprofesi sebagai driver ojol dihampiri oleh NA setelah ia salat asar di sebuah masjid.
Baca juga: Mengenal Kalium Sianida, Zat yang Ada di Kasus Sate Beracun, Ini Bahayanya bagi Tubuh
Baca juga: Sosok Pria Berinisial R Pembisik di Balik Sate Beracun yang Tewaskan Bocah di Bantul, Teman Dekat NA
Bandiman dimintai tolong untuk mengantarkan sebuah paket berisi sate bakar ke rumah seseorang bernama pak Tomy.
Alamat Tomy yang akan dikirim paket sate berada di wilayah Kasihan, Kabupaten Bantul.
Namun, NA saat itu tidak menggunakan aplikasi ojek online karena beralasan tak memiliki aplikasinya.
Sesampainya di rumah tujuan penerima paket, Bandi lalu menelepon ke nomor kontak bernama Tomy yang diberikan NA.
Namun, Tomy saat itu tak berada di rumah dan mengatakan ia tak memesan makanan tersebut.
Begitu pula dengan penuturan keluarga Tomy.
"Saya tanya, lah ini paket sudah sampai alamatnya bener, nomornya bener kok ndak diterima."
"Terus bapaknya bilang, 'Udah dibawa kamu saja Pak, buat buka puasa.'" terang dia.
Setelah Bandiman tiba di rumah, istrinya bernama Titik Rini dan Naba kemudian membuka paket sate bakar yang dibawa.
Bandiman, beserta istri dan Naba kemudian memakan sate tersebut.
Tak berselang lama, Naba yang memakan begitu lahap mengeluhkan rasa sate yang pahit.
"Pas saya makan itu gak apa-apa. Ternyata racunnya itu ditaruh dibumbunya. Anak saya bilang bumbunya pahit."
"Dia lalu ke dapur dan sudah muntah-muntah. Istri juga muntah-muntah."
"Pas tak pastikan anak saya sudah tidak sadarkan diri," jelasnya.
Karena panik Bandi kemudian membawa putranya ke rumah sakit terdekat. Sayangnya, NFP sudah tak tertolong lagi.
Baca berita Sate Beracun lainnya
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Misteri Paket Sate Bakar di Bantul, Anak Pengemudi Ojol Meninggal, Pengirimnya Order Offline
(Tribunnews.com/Pravitri Retno W, Tribun Jogja/Christi Mahatma Wardhani)