TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Satgas Nemangkawi menggelar olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) peristiwa pembakaran rumah warga oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Kampung Kimak Illaga, Papua.
Satgas Humas Nemangkawi Kombes Iqbal Alqudusy mengungkapkan dari hasil olah TKP sementara diketahui bahwa rumah yang dibakar itu adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).
"Dari hasil olah TKP, diketahui rumah yang dibakar adalah PKBM," kata Iqbal saat dihubungi, Jakarta, Sabtu (8/5/2021).
Iqbal mengutuk keras pembakaran yang dilakukan oleh organisasi teroris karena membakar lembaga yang dibentuk oleh masyarakat untuk masyarakat yang bergerak dalam bidang pendidikan
Di sisi lain, Iqbal menjelaskan bahwa olah TKP ini bertujuan untuk mengumpulkan barang bukti dan mengidentifikasi para tersangka yang tega melakukan pembakaran tersebut.
"Olah TKP pembakaran rumah oleh Kelompok Teroris KKB untuk mencari dan mengumpulkan keterangan, petunjuk, barang bukti, identitas tersangka, dan saksi atau korban untuk kepentingan penyelidikan selanjutnya," ujar Iqbal.
Sebelumnya diberitakan, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali menebar teror kepada masyarakat di Distrik Ilaga, Kabupaten Puncak, Papua dengan melakukan aksi penembakan ke arah kantor polisi, Kamis (6/5/2021).
Gerombolan pengacau keamanan tersebut melesatkan tiga tembakan ke arah Mapolres Puncak.
"Mereka melepas tembakan tiga kali ke Polres Puncak di Ilaga," kata Kapolda Papua, Irjen Pol Mathius D Fakhiri di Timika, Kamis.
Aparat keamanan, kata Fakhiri, tidak terpancing dengan aksi tersebut dan tidak melepaskan tembakan balasan.
Situasi keamanan di Distrik Ilaga dipastikannya tetap kondusif walau KKB melepaskan tembakan.
Baca juga: Aksi Kriminal KKB OPM terhadap Orang Asli Papua Patut Dipertanyakan
Seratusan Warga Ketakutan
Namun, Fakhiri mengatakan, akibat aksi tersebut, ada seratusan warga dari arah Kampung Kimak yang saat ini berada di Kantor Bupati Puncak untuk berlindung.
"Sekitar 100 lebih warga dari arah Kimak saat ini di Kantor Bupati untuk berlindung, mereka takut jadi sasaran tembak KKB," kata Fakhiri.