Karyawan semua berdomisili alias warga Kuningan.
"Ya karyawan berdasarkan KTP semua warga Kuningan. Ini dilakukan sebagai sumbangsih kepada pemerintah dalam menekan angka pengangguran," ujarnya.
Berbicara masa pandemi Covid-19 saat ini, kata Ali, kerugian pernah terjadi hingga 150 juta.
Baca juga: Kisah Sukses Juwairiyyah dan Teguh Berbisnis Fashion saat Pandemi, Kini Juara II ModestFFFUND 2021
Hal itu akibat belum semua lapak usaha ini menggunakan aplikasi online dan harus mengikuti kebijakan pemerintah dalam jam buka yang dibatasi.
"Sebanyak 15 Vanag 5 lapak kuliner. Baru dua lapak yang sudah menggunakan aplikasi online, sisanya masih tradisional seperti sekarang. Nah, untuk kerugian hingga Rp 150 juta itu akibat pembatasan jam buka pelayanan," ujarnya.
Disamping, kata Ali mengaku pernah tidak mendapat kepercayaan dari lembaga keuangan atau finansial lainnya.
Kejadian itu bermula saat anak buah alias karyawati melakukan transaksional melakukan kredit motor dan karyawannya itu kabur.
"Sedangkan nama saat ngambil motor itu gunakan nama saya. Wah, itumah pengalaman beberapa tahun lalu dan sekarang Alhamdulillah dipercaya kembali dan bisa fokus usaha seperti ini," ujarnya.
Artikel ini telah tayang di TribunCirebon.com dengan judul Punya Karyawan Tak Jujur, Pengusaha Kuliner di Kuningan Merugi hingga Rp 2 Miliar
(TribunCirebon.com/Ahmad Ripai)
Berita lainnya seputar Kabupaten Kuningan.