TRIBUNNEWS.COM - Banjir rob sering melanda Dukuh Clumprit, Degayu, Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Bahkan saat Lebaran pertama, Kamis (13/5/2021).
Nok Yeti (51), warga dukuh tersebut, hanya bisa pasrah. Tak seorang pun sanak famili silaturahmi ke rumahnya.
"Ya sangat sedih, lebaran sepi enggak ada saudara. Jajan masih utuh semua di kaleng," bebernya kepada Tribunjateng.com, Kamis (13/5/2021).
Dia bahkan sempat berbohong ke kerabat kalau rumahnya sudah surut dari rob.
Hal itu semata-mata agar mereka mau silaturahmi ke rumahnya.
"Lebaran kemarin sempat bohong air rob sudah surut. Tahun ini mau bohong lagi sudah tak percaya," ungkapnya.
Dia menjelaskan, alasan kerabat enggan tak bersilaturahmi lantaran takut kena penyakit gatal.
Pasalnya air rob memang kotor bercampur sampah.
Baca juga: Lebaran Hari Pertama Malah Cekcok, Sahrudin Dikeroyok Tetangganya, Tubuhnya Kena Bacok
"Saya memaklumi kondisi tersebut jadi ya sudah hanya bisa pasrah. Air rob bisa dikatakan mengganggu tali silaturahmi," paparnya.
Dia mengaku, sudah tinggal di kawasan tersebut selama 25 tahun.
Dia tinggal di tempat itu selepas menikah.
Baca juga: Menangis Temui Tetangga, Curhat Mengaku Dipukuli, Sontak Nenek 70 Tahun Itu Tergeletak Tak Bernyawa
"Baru dua tahun terakhir banjir tak surut. Sebelumnya memang kadang banjir rob tapi bisa surut," terangnya.
Di beritakan sebelumnya,suasana lebaran tampak berbeda di dukuh Clumprit, Degayu, Kota Pekalongan.
Di saat warga lain mengenakan serba baru dari sandal hingga baju ketika bersilaturahmi ke sanak famili, warga dukuh Clumprit sebaliknya.