TRIBUNNEWS.COM - Jamur raksasa ditemukan tumbuh di Taman Biodiversitas Ekosistem Lahan Basah.
Tidak hanya satu, jamur berukuran tak biasa ini berjumlah 3 buah.
Kesemuanya tumbuh di Taman Biodiversitas Ekosistem Lahan Basah di Desa Anjir Serapat Muara, Kabupaten Barito Kuala (Batola), Kalimantan Selatan.
Keberadaan jamur raksasa ini pertama kalai diketahui oleh tim dari Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia (Biodiversitas Indonesia) Universitas Lambung Mangkurat (ULM) menemukan jamur jumbo.
Jamur Raksasa ini tudungnya berdiameter lebih dari 30 sentimeter dan tinggi batang sekitar 20 sentimeter.
Baca juga: Keunikan Desa Wisata Taro di Bali Disebut Sandiaga Uno Bisa Manjakan Mata Anak-anak Perkotaan
Diketahui, taman ini sebagai salah satu destinasi desa wisata di kawasan Mangrove Rambai Center di Anjir Serapat Muara.
Ketua Pokdarwis yang mengelola Taman Biodiversitas setempat, Sugiyanto, bersama Amalia Rezeki, pimpinan tim konservasi yang sedang melakukan penelitian di lokasi, tak sengaja menemukannya.
Tak hanya satu, tapi terdapat 3 jamur raksasa dengan jenis dan ukuran yang sama di lokasi Taman Biodiversitas itu.
“Jamurnya memiliki ukuran yang sangat besar. Tidak seperti jamur biasanya,” ujar Amalia Rezeki yang juga merupakan founder Lembaga Pusat Studi dan Konservasi Keanekaragaman Hayati Indonesia, Rabu (12/5/2021).
Ditambahkannya, jamur raksasa tersebut memang biasa tumbuh di bawah Pohon Bangkinang (Elaeocarpus glaber Bl).
“Untuk menjaga jamur berwarna putih kekuningan tersebut tidak dirusak oleh pengunjung taman, Pokdarwis akan membuat pagar supaya pengunjung tidak bisa menyentuhnya,“ jelas Sugiyanto.
Sebelumnya, di taman buah lokal tersebut ditemukan 15 spesies jamur makroskopis yang digolongkan menjadi 12 famili dan 13 genus.
Jenis-jenis tertentu yang umum dijumpai menunjukkan adanya kecenderungan terhadap kondisi habitatnya.
Keberadaan jamur sangat penting berperan dalam menguraikan material-material organik dan mendaur ulang nutrient pada tanah, ditaman biodiversitas ini.
Baca juga: Fenomena Muncul Jamur Hitam Pada Pasien Covid-19 Di India, Ini yang Perlu Diwaspadai
Sementara itu, Amalia Rezeki, sebutan akrab dosen di Prodi Pendidikan Biologi FKIP ULM ini, belum berani memastikan jenis dari jamur raksasa ini. Sementara, diduga dari familly Boletaceae.
Lebih lanjut, dia akan mengambil satu sampel dari jamur tersebut, untuk dibawa ke laboratorium Biodiversitas Indonesia agar dapat lebih memudahkan identifikasinya.
Jamur ini memiliki beberapa karakteristik fisik yang menjadi pembeda dengan jenis jamur yang lainnya.
Salah satu dari karakteristik yang paling khas pada jamur ini adalah ukurannya yang besar dan memiliki tudung serta batang yang besar dan tebal.
Selain itu, jamur dapat tumbuh hingga 20 cm dengan lebar tudung mencapai 30 cm.
Warna tudung yang berwarna putih kekuningan dan batang berwarna lebih gelap, terlihat kontras dilantai taman biodiversitas.
Artikel ini telah tayang di BanjarmasinPost.co.id dengan judul Jamur Raksasa di Taman Biodiversitas Desa Wisata Anjir Muara Kabupaten Batola
(Banjarmasinpost.co.id/Syaiful Anwar)