TRIBUNNEWS.COM - Empat orang tewas dalam ledakan petasan di Desa Ngabean, Kecamatan Ngirit, Kebumen, Jawa Tengah.
Mengenai pemicu ledakan petasan di desa tersebut tampaknya sudah menemui titik terang.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) Polres Kebumen, sebagian besar korban meracik petasan sambil merokok.
"Hasil pemeriksaan saksi, dari tujuh orang yang meracik petasan itu, waktu memasukkan bubuk petasan ke selongsong, separuhnya sambil merokok," ujar Kapolres Kebumen AKBP Piter Yanottama, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (13/5/2021).
Baca juga: Ledakan Petasan Makan Korban Jiwa, Ketua DPD Imbau Masyarakat Jauhi Aktivitas Bahaya
Akibatnya, empat warga tewas dan beberapa lainnya luka-luka setelah terjadi ledakan.
Bubuk petasan 2-3 kilogram
Piter menjelaskan, pada Rabu (12/5/2021), tujuh orang warga meracik petasan di rumah salah satu korban, Taufik Hidayat (27).
Saat itu, para korban diduga telah menyiapkan bubuk petasan sebanyak 2-3 kilogram.
Lalu, saat proses memasukkan bubuk itu ke solongsong petasan, ledakan terjadi, tepatnya pukul 17.30 WIB.
Akibatnya, rumah tempat meracik petasan rusak parah. Saat ini polisi masih terus melacak asal-usul bubuk petasan itu.
"Bubuk petasan yang meledak diperkirakan sekitar 2-3 kilogram, tapi untuk jumlah pastinya masih kami dalami. Cuma kami menemukan selongsong petasan yang belum terisi saja sekitar 400 buah di dalam karung, ukurannya juga agak besar," kata Piter.
Beli petasan secara online
Kepolisian telah memeriksa 16 saksi terkait ledakan petasan yang merenggut empat nyawa di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit, Kebumen, Jawa Tengah.
Kapolda Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Luthfi menduga, bahan mercon tersebut dipesan secara daring atau online dari wilayah Pati.