TRIBUNNEWS.COM - Cerita pemudik yang terpaksa berjalan kaki untuk mudik datang dari pria bernama Bambang Irianto.
Ia melakukan mudik jalan kaki lantaran tidak ada bus yang bisa dirinya tumpangi.
Oleh karena itu, Bambang terpaksa jalan kaki dari tempat perantau di Kabupaten Ciamis menuju kampung halamannya di Kabupaten Sumedang.
"Saya terpaksa jalan kaki karena ingin mudik. Sebenarnya mau naik kendaraan umum tapi tidak ada," kata pemudik yang berjalan kaki, Bambang Irianto.
Ya hari itu Bambang mudik jalan kaki dari Ciamis ke Sumedang.
Baca juga: Cerita Pemudik Bersepeda Ontel dari Rembang ke Pemalang, Tempuh Jarak 249 Km Selama 3 Hari
Saat itu Bambang Irianto tepergok tengah jalan kaki di Pos Penyekatan Gentong, Tasikmalaya, Rabu (12/5/2021) siang.
Bambang mengaku gelisah ketika pemerintah melarang mudik Idulfitri 1442 H.
Padahal ia sudah rindu kampung halaman, terutama bertemu orang tua yang sudah berusia tua.
"Biasanya saya mudik naik bus jurusan Tasikmalaya-Subang via Sumedang. Tapi tidak beroperasi karena larangan mudik," kata Bambang.
Karena tak ada kendaraan umum, Bambang pun bermusyawarah dengan keluarganya.
Walhasil, Bambang memutuskan mudik sendiri berjalan kaki.
"Bukan jalan kaki sepenuhnya. Kalau ada kendaraan umum yang lewat pasti naik," ujar Bambang.
Namun sejak berangkat dari Ciamis pagi hari, Bambang belum menemukan satu pun kendaraan antarkota melintas.
Akhirnya ia terus jalan kali dan siang harinya baru sampai kawasan Gentong.