Kesuksesan itu pun terus diwariskan ke genarasi berikutnya hingga sekarang.
"Saat ini yang merantau atau meneruskan usaha keluarganya sudah generasi ketiga," katanya.
Sulit Mencari Pekerja
Banyaknya orang yang sukses di Desa Bubakan, membuat para pengusaha di perantauan kesulitan mencari tenaga kerja dari desanya.
Kebanyakan warga Desa Bubakan memilih untuk bersekolah atau membuka usaha sendiri.
"Saat ini, anak-anak muda yang belum pengalaman kalau ditawari kerja itu mereka lihat gajinya."
"Kalau cuma digaji Rp 1,2 juta, mereka gak mau," ujarnya.
Suparto mengatakan, tingkat pendidikan di Desanya semakin maju seiring kesejahteraan ekonomi yang didapatkan.
Baca juga: Viral Video Anak di Wonogiri Dorong Orang Tua hingga Terjatuh, Kades dan Polisi Turun Tangan
Baca juga: Dua Hari Tak Bertuan, Akhirnya Pemilik Uang Tercecer di Wonogiri Muncul, Ini Pengakuannya
Banyak pemuda di Desa Bubakan yang menjadi sarjana.
"Kalau ada yang cuma tamatan SMP, itu karena orangnya memang memilih untuk bekerja, dan memutuskan tidak lanjut sekolah," jelasnya.
Banyak juga perantauan sukses di Desa Bubakan yang menyekolahkan pemuda-pemudi di Desa Bubakan.
"Solidaritas warga desa kami tinggi. Jiwa sosial mereka tetap baik meski sudah banyak yang sukses," ujarnya.
"Mereka tak lupa kampung halamannya," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kisah Perantau Asal Bubakan Wonogiri Sukses Jual Bakso & Bangun Rumah Megah, Awalnya Ikut Mbah Joyo