Kebanyakan warga Desa Bubakan memilih untuk bersekolah atau membuka usaha sendiri.
"Saat ini, anak-anak muda yang belum pengalaman kalau ditawati kerja itu mereka lihat gajinya. Kalau cuma digaji Rp 1,2 juta, mereka gak mau," ujarnya.
Suaprno mengatakan, tingkat pendidikan di Desanya semakin maju seiring dengan kesejahteraan ekonomi yang didapatkan.
Banyak pemuda di Desa Bubakan yang menjadi sarjana.
"Kalau ada yang cuma tamatan SMP, itu karena orangnya memang memilih untuk bekerja, dan memutuskan tidak lanjut sekolah," jelasnya.
Banyak juga perantauan sukses di Desa Bubakan yang menyekolahkan pemuda-pemudi di Desa Bubakan.
"Solidaritas warga desa kami tinggi. Jiwa sosial mereka tetap baik meski sudah banyak yang sukses. Mereka tak lupa kampung halamannya," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Kisah Perantau Asal Bubakan Wonogiri Sukses Jual Bakso & Bangun Rumah Megah, Awalnya Ikut Mbah Joyo