News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Viral Video Penangkapan Perampok dan Pemerkosa Bocah di Bekasi, Pelaku Lagi Makan Kue Lebaran

Editor: Sanusi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Otak perampokan yang memperkosa gadis berusia 15 tahun di Bintara, Bekasi, Jawa Barat, Rangga Tias Saputra

TRIBUNJAKARTA.COM - Viral di media sosial, beredar video detik-detik penangkapan Rangga Tias Saputra (27), aktor utama perampokan dan pemerkosa bocah SMP di Bekasi, Jawa Barat.

Pantauan TribunJakarta.com video tersebut diunggah oleh akun Instagram @cetul.22.

Di video itu tampak Rangga yang mengenakan kain sarung dan kaus berwarna kuning sedang duduk di ruang tengah, di rumah saudaranya, di Desa Nanggung, Kabupaten Bogor.

Sejumlah toples kue lebaran berderet rapi di samping Rangga.

Di saat sedang asyik menikmati kue lebaran, tiba-tiba personel Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya berbaju preman menciduknya.

Rangga tampak diam tak berkutik.

Baca juga: Pelaku Perampokan dan Rudapaksa Gadis di Bekasi Ternyata Sudah 5 Kali Melakukan Aksi Pencurian

Seorang polisi berambut gondrong, kemudian dengan santai mengajak Rangga berbicara.

"Kapan sampe bro?" ucapnya.

"Baru tadi sore," jawa Rangga lemas.

Polisi itu lalu meminta Rangga untuk mempertanggung jawabkan perbuatan jahatnya.

"Sekarang kan sudah terjadi, tinggal lo tanggung jawab aja oke," katanya.

Rangga tak menjawab dan hanya mengangguk saja.

Pria yang telah membuat bocah SMP berinisial AS trauma berat itu, lalu langsung diborgol.

Diwartakan sebelumnya Rangga Tias Saputra (27) ditangkap oleh personel Polda Metro Jaya, pada Rabu (19/5/2021) malam.

Sebelum menangkap Rangga, polisi berhasil menangkap dua pelaku lainnya AH (35) dan RP (29).

Dalam proses penangkapan tersangka Rangga, polisi dibantu dengan foto tersangka yang diberikan oleh pihak keluarga korban.

Baca juga: Perampok Sekaligus Pemerkosa Gadis di Bekasi Gunakan Hasil Kejahatannya untuk Pesta Sabu

Dari foto itu, tim penyidik melakukan pengembangan kasus.

"Kami menyampaikan terimakasih kepada keluarga korban, yang membantu penyidik dengan memperlihatkan foto DPO tersangka sehingga ada laporan dari masyarakat yang melihat saudara RTS," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus pada Kamis (20/5/2021).

Polisi kemudian menangkap pelaku di Desa Nanggung Kabupaten Bogor berdasarkan informasi dari masyarakat.

Berdasarkan pengakuannya, ia melarikan diri ke kawasan Bogor usai mengetahui rekannya, RP ditangkap polisi.

"Dia sempat datang ke kediaman RP dan mengetahui RP baru saja ditangkap polisi. Dia melarikan diri ke arah Bogor dan bersembunyi di rumah saudaranya," terangnya.

Sempat Update Status

Pantauan TribunJakarta.com di media sosial beredar foto-foto yang diduga berasal dari akun Facebook Rangga.

Di akun Facebook yang diduga milik Rangga,  menulis sejumlah status berbahasa sunda dan Indonesia.

"Hidup aing kuhama aing (hidup gue kuhama gue)" tulis akun tersebut.

Tak cuma itu, pada 12 Mei 2020 atau tepat tiga hari sebelum Rangga merampok dan memerkosa AS, Rangga kembali menulis status.

"Mohon maaf ya buat temen-temen gue

Mungkin gue pernah kasar atau salah kata sama kalian," tulis akun tersebut.

Peranan Rangga

Yusri menjelaskan peranan masing-masing dari 3 tersangka.

Baca juga: Usai Kawannya Terjaring, Otak Perampokan-Rudapaksa Gadis di Bekasi Akhirnya Ditangkap di Bogor

Abdul Harahap merupakan penadah barang curian berupa ponsel milik korban.

Sedangkan Risky Panjaitan, berperan sebagai pengawas situasi sekitar saat tersangka Rangga melancarkan aksinya.

"RP (Risky Panjaitan) ini yang membantu melakukan karena bersama-sama membonceng si pelaku utamanya, serta tugasnya adalah mengawasi selama tersangka Rangga melakukan aksinya," terang Yusri.

Pelaku Masuk Lewat Lubang Ventilasi

Pelaku utama berinisial RTS yang masih buron diketahui masuk ke dalam rumah seorang diri, dia memanfaatkan akses ventilasi atau lubang angin yang ada di bagian belakang rumah.

TribunJakarta.com mencoba melihat langsung lubang angin diduga akses masuk pelaku ke dalam rumah.

Rumah bercat hijau milik warga berinisial DP (ayah korban) memiliki luas bangunan tipe 60, terdapat tiga kamar di dalamnya.

Di bagian depan, terdapat ruang tamu yang terhubung ke ruang tengah tempat menonton televisi.

Di ruang tengah ini, pelaku melakukan aksi kejinya memperkosa korban yang tengah asyik main Tiktok di ponsel genggamnya.

Terdapat kasur yang mengahadap ke televisi, dekat ruang tengah ini, terdapat akses menuju dapur tanpa sekat dinding.

Pada bagian dapur inilah pekaku masuk, terdapat lubang angin ventilasi yang seharusnya digunakan untuk alat kipas hexos.

Tetap karena pemilik rumah tidak menggunakan hexos, lubang angin ditutup menggunakan jaring nyamuk bertahan luntur.

Posisi cukup tinggi, sekitar dua meter dari lantai, diamter lubang juga diperkirakan hanya berukuran 25 x 25 sentimeter.

Selain berukuran kecil, lubang angin ventilasi ini sedikit tertutup lemari dapur. Di area dapur ini, terdapat tangga menuju bagian atap tempat menjemur pakaian.

Penampakan lubang ventilasi diduga akses masuk pelaku. (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR)

Terdapat juga pintu belakang di area dapur ini, TribunJakarta.com sempat melihat langsung bagian belakang rumah.

Di tempat ini, merupakan ruang terbuka hijau Jalan Tol JORR arah Tanjung Priok. Pemukiman di lokasi kejadian memang berdampingan langsung dengan jalan tol.

Luas area ruang terbuka hijau ini merupakan pemisah antara pemukiman warga dengan jalan tol, terdapat pula tembok sebagai tanda batas lahan.

Sebelum tembok, terdapat pula saluran buangan air, bagian belakang ini tentu saja sangat sulit dilintasi orang jika tidak benar-benar mengetahui medan.

Sementara itu, tepat di bagian bawah lubang angin ventilasi, terdapat kusen bekas tidak terpakai diduga menjadi pijakan pelaku untuk memanjat.

Jika dilihat dari ukuran lubang, pelaku diperkirakan memiliki ukuran badan cukup kurus. Sebab, ukuran diameter lubang benar-benar sempit untuk bisa dimasuki.

DP ayah korban mengatakan, indikasinya pelaku masuk lewat lubang ventilasi merupakan pengakuan dari anaknya.

"Kesaksian dari anak saya, jadi anak saya bilang pelaku itu masuknya dari lubang angin," kata Dedy.

Posisi korban saat main ponsel tengkurap membelakangi dapur, tanpa basa-basi, pelaku langsung membekap mulutnya.

Sambil dibekap, pelaku melontarkan kata-kata ancaman. Jika korban berani berteriak, dia tidak akan segan menghabisi nyawanya.

"Posisi anak saya jadi membelakangi pelaku saat dibekap, dia juga ketakutan karena diancam mau dibunuh sehingga terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan (pemerkosaan)," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Video Detik-detik Rangga Perampok & Pemerkosa Bocah di Bekasi Diciduk, Lagi Asyik Makan Kue Lebaran

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini