"Memang sebelumnya dia (D) sudah marah-marah, sepanjang perjalanan dia marah-marah karena ada telpon itu, karena tak mau ribut sepanjang perjalanan saya diam tidak menjawab sedikit pun," ungkapnya.
Baca juga: Ingin Cari Pengalaman dan Rasakan Pergi Jauh, Ini Alasan 4 Gadis di Palembang yang Kabur dari Rumah
Kemudian karena kesal tak dijawab, D akhirnya marah dan membawa AM menuju Jalan Bangau, ketika tiba di dekat SD 10, D langsung menghentikan motornya.
"Sepanjang di atas motor dia mengatakan 'awak kamu salah tidak mau ngakui kesalahan, saya beberapa kali dicubit sambil dia (D) terus marah-marah dan puncaknya menghentikan motor kami," ujarnya.
Seketika itu D langsung menyundul dahi AM, AM pun terkejut, lalu D mengambil Handphone dari tangannya, AM yang mulai kesal coba merebut Hp dari tangan D, namun D menggigit tangannya hingga terluka.
"Saya turun langsung coba ngerebut HP digigitnya tangan saya sampai luka, lalu HP langsung dibantingnya sebanyak dua kali diinjaknya dan casing HP langsung dipatahkannya," bebernya.
Tak sampai di situ, D kemudian memukul kepala AM sebanyak lima hingga membuatnya tersungkur lalu merangkul dan mencakarnya serta menggigit punggungnya hingga memar.
"Setelah kejadian itu dia (D) ngajak pulang, sampai depan lorong saya rebut kunci kontak remote motornya dan meminta ganti HP, saya berlari, kemudian dia (D) teriak ambillah motor sembari berlari," bebernya.
Sehabis kejadian itu, AM tidak berani pulang ke rumah, karena takut dimarahi kedua orang tuanya, sebab HP nya rusak, dahi dan bibirnya juga bengkak, ia pun memutuskan pulang ke rumah tantenya.
"Habis kejadian tidak berani pulang ngadu dengan tantenya, tante dengan sepupunya langsung mendatangi rumah D di Jl Pematang Jaya Kelurahan Ulak Lebar untuk minta ganti," timpal Y Ibu AM.
Setelah bertemu ibu D, keluarga D hanya bersedia membantu mengganti Rp 1 juta, setelah pulang ke rumah tantenya, tantenya melihat ada yang aneh karena ketika tiba di rumah AM selalu menunduk.
"Sampai rumah dilihat nunduk, ketika diperiksa bibirnya pecah, leher merah badan rusak kemudian baru duduk sebentar langsung pingsan, oleh tantenya dibawa ke RS Sobirin langsung diopname semalam," ungkapnya.
Kemudian pihak keluarga AM langsung mendatangi Polsek Lubuklinggau Barat dan disarankan oleh Kanitreskrim Aiptu Faisal dan Katim Opsnal Gaspol Bripka Fitra Hadi untuk segera dilakukan visum.
"Lalu kami langsung visum dan melapor ke Polsek Barat untuk di BAP," ujarnya.
Kapolsek Lubuklinggau Barat, AKP Luhut Situmorang melalui Kanitreskrim, Iptu Faisal didampingi Katim Opsnal Bripka Fitra Hadi mengatakan, sudah menerima laporan saat ini kasusnya sedang dalam penanganan.