Dandim Garut Letkol CZI Deni Iskandar mengklarifikasi kabar yang beredar di masyarakat tentang adanya penyerangan ke markas Koramil Pameungpeuk.
"Ada berita yang tengah viral terkait penyerangan Koramil, itu tidak ada. Saya tegaskan tidak ada penyerangan ke Koramil maupun Polsek," ucapnya saat menggelar jumpa pers, Sabtu (29/5/2021) malam.
Menurut Deni datangnya Dadang Buaya dan teman-temannya adalah mengejar salah satu anggota TNI dan Kamtibmas yang meminta perlindungan ke Koramil.
"Keduanya melarikan diri ke Koramil, istilahnya menyelamatkan diri," ujarnya.
Dadang Buaya kemudian datang ke markas Koramil Pameungpeuk dan mencari keberadaan
kedua orang tersebut.
Aksi Dadang berhasil dihalau sebelum bisa masuk ke dalam Koramil.
"Si Dadang ini mengejar ke Koramil tapi mobilnya di depan, oleh Babinsa kami dari Koramil ditahan tidak boleh masuk. Ya, kami wajarlah ada orang yg meminta pertolongan kami bantu selamatkan, karena pelaku ini membawa senjata tajam termasuk minuman keras di dalam mobilnya," ucap Deni.
Setelah berhasil dijinakkan, Dadang Buaya pun akhirnya disuruh untuk pulang beserta belasan temannya yang lain.
"Saya pastikan tidak ada pelaku yang masuk, karena saya sendiri pas kejadian itu ada di sana dan memang sedang berdinas di daerah selatan," ucapnya.
Deni menjelaskan bahwa anggota TNI yang terlibat perkelahian dengan pelaku adalah anggota Kodim 0508/Depok.
"Ia sedang cuti karena anaknya meninggal dunia di Pameungpeuk," katanya.
Anggota TNI tersebut merupakan adik dari Jaka (54) warga Desa Mancagahar Kecamatan Pameungpeuk.
Jaka merupakan orang yang pertama kali terlibat cekcok dengan pelaku gara-gara pelaku mengendarai sepeda motor dan hampir menabraknya.
Jaka yang kaget langsung menegur pelaku.