Laporan Wartawan Tribun Medan Muhammad Fadli Taradifa
TRIBUNNEWS.COM, MEDAN - Oknum security di salah satu perkebunan di kawasan Percutseituan Kabupaten Deliserdang Sumatera Utara ditangkap polisi, Kamis (3/6/2021).
Ia ditangkap usai keributan di Jalan Jati Rejo, Dusun VII, Desa Sampali, Kecamatan Percutseituan pada Rabu (2/6/2021) kemarin.
Oknum sekuriti ditangkap karena menodongkan senjata mirip pistol.
Aparat Polsek Percutseituan belum mau membeberkan identitas oknum Security yang disebut telah diamankan itu.
Dalam kasus ini, polisi sebut yang bersangkutan diancam dengan pasal pengancaman.
"Pelaku menggunakan air softgun. Untuk pasal yang disangkakan yakni pasal pengancaman," katanya.
Baca juga: Seorang Ibu Muda jadi Korban Begal, Ditodong Pakai Pistol, Setengah Jam Kemudian Pelaku Diringkus
Perlu diketahui, keributan yang terjadi di kawasan desa Sampali Kecamatan Percutseituan itu diduga lantaran lahan tanah yang diduduki masyarakat.
Dari informasi yang dihimpun, masyarakat menduduki lahan 20 hektar itu tidak terima mereka telah mengelola lahan tersebut dengan akte vanconsesnsie dan dibantu dengan keputusan-keputusan pengadilan yang memenangkan masyarakat untuk mengelola lahan tersebut.
Keributan antara sekuriti dan warga pun tidak terhindari hingga masyarakat setempat meneriaki puluhan security yang dibantu beberapa oknum aparat berpakain lengkap.
Di mana Security disebut merusak tanaman pisang dan beberapa tanaman lainnya serta meruntuhkan posko warga.
Baca juga: Gara-gara Tak Mau Tinggal Serumah, Suami di Medan Pukul Wajah Istri dengan Mangkuk hingga Terluka
Karena ramainya masyarakat, salah seorang oknum security mengeluarkan pistol dan menongkannya ke arah warga.
Warga yang meminta agar oknum penodong senjata itu agar tak bersikap arogan dan anarkis.
Alhasil warga pun memboyongnya ke Polsek Percut Sei Tuan untuk diproses sesuai hukum yang berlaku.
Warga setempat, Ferry Pribadi atau yang karib disapa Dedek selaku perwakilan masyarakat mengatakan, pihaknya berhasil mengamankan salah seorang pria bertopi yang membekingi pihak perkebunan Sampali ketika bersikap arogan, merusak serta menodongkan senjata kepada warga.
Dikatakannya, kejadian keributan soal sengketa lahan tersebut berawal saat warga masyarakat di sana menduduki lahan di lokasi.
Pihak perusahaan merasa keberatan sehingga beberapa kali nyaris bentrok.
Polisi dari Polsek Percut Sei Tuan berupaya memediasi keduanya.
"Tapi dari pagi kemarin kami tunggu di lokasi, namun pihak perusahaan mengingkari janjinya.
Malah mereka datang segerombolan orang dan tanpa basa-basi langsung merusak dan meratakan posko yang kami bangun," kata Dedek kepada wartawan.
Mengetahui hal itu, masyarakat setempat jelas tak terima dan bersatu lalu berusaha meneriaki para security yang dikawal oknum aparat dalam perusakan tersebut.
Kedua belah pihak sempat terjadi aksi saling dorong namun karena masyarakat ramai, beberapa oknum security itu berupaya mundur.
Warga yang tak terima berhasil mengamankan penodong pistol untuk digiring ke kantor polisi.
Suherdi alias Dower (51) warga sekitar Pasar 7 Sampali yang menjadi korban penodongan akhirnya didampingi warga membuat laporan ke Polsek Percut Sei Tuan.
"Sewaktu pria bertopi itu mengeluarkan senjata api didekat saya dan langsung menodongkan ke arah saya. Ya saya gak bisa berbuat apa-apa lalu saya bilang yaudah tembak aja saya. Itulah banyak warga lain membantu saya," katanya. (mft/tribun-medan.com/tribunmedan.id)
Artikel ini telah tayang di Tribun-Medan.com dengan judul BAK ABANG JAGO Garang Todong Senjata Mirip Pistol ke Warga, Begini Akhir Nasib Oknum Security