News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Potensi Tsunami di Jatim Mendadak Ramai Diperbincangkan di Medsos, Begini Penjelasan BMKG

Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Tsunami

Daryono kembali menegaskan, bahwa tak ada satu pihak pun yang mengetahui kapan dan di mana terjadinya gempa dan tsunami tidak ada yang tahu.

Maka, terkait informasi tersebut BMKG berharap adanya respon mitigasi dari masyarakat dan bukan menimbulkan kepanikan.

"Masyarakat jangan panik, informasi potensi disiapkan untuk respons mitigasi bukan untuk menakuti masyarakat," ungkapnya.

Daryono kembali menjelaskan, apa yang disampaikan BMKG terkait potensi adanya gempa dan tsunami tersebut harus dicermati.

Artinya, penjelasan ilmiah itu menurutnya berbeda dengan prediksi, BMKG hanya menyebutkan adanya potensi terburuk di wilayah pesisir selatan Jawa Timur.

BMKG menegaskan bahwa potensi dan prediksi adalah dua hal yang berbeda.

Potensi menerangkan adanya lokasi dan besaran ancaman bahaya, sedangkan prediksi berarti ada lokasi, besaran ancaman bahaya dan kapan akan terjadi sudah bisa ditentukan.

“Di sini BMKG tidak memberi info kapan. Bahkan kita tidak tahu kapan terjadinya. Harus dibedakan mana prediksi dan potensi,” jelas dia.

Baca juga: Kronologi Polisi Gerebek Pesta Sabu di Cipanas, 60 Orang Termasuk Bandar Kampung Bahari Diamankan

BMKG kembali mengingatkan, bahwa potensi bencana alam berarti itu bisa saja terjadi beberapa tahun ke depan, puluhan tahun hingga bahkan ratusan tahun ke depan.

Oleh karena itu BMKG mengimbau untuk menyiapkan mitigasi bencana kepada masyarakat agar tahu apa yang harus dilakukan saat potensi itu terjadi.

“Potensi itu sama untuk semua wilayah Sumatra, Jawa, Bali, Lombok hingga Sumba, bukan Jatim saja. Di sini pentingnya edukasi masyarakat mengenai mitigasi bencana,” ujarnya.

Pentingnya mitigasi masyarakat

BMKG sendiri saat ini telah menyiapkan berbagai kebutuhan agar terbentuk masyarakat siaga tsunami.

Hal itu dapat dilakukan dengan membuat sekolah lapang gempa, memasang sirine, memasang alat penerima informasi dan warning tsunami, dan memetakan bahaya tsunami.

Baca juga: Pelaku Pelecehan Jemaah Perempuan di Musala Rawa Bunga Kantongi Jimat Bulu Prindu 

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini