TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ibu meninggal dunia dan ayah dipenjara, dua kakak adik di Kuansing Riau yang diasuh oleh tantenya malah mengalami kekerasan.
Peristiwa tragis itu dialami bocah berinisial ML (13).
Bukannya mendapat perawatan saat ditinggal ayahnya yang mendekam di penjara, dia bersama adiknya AL (11) justru mendapat penyiksaan.
Baca juga: Ayah dan Anak Habisi Nyawa Kerabatnya Sendiri di NTT, Pelaku Tusuk Rusuk Kanan Korban Pakai Pisau
ML bahkan dikubur hidup-hidup di area perkebunan karet.
Hal itu berdasarkan kesaksian AL yang menceritakan semua penyiksaan yang dialami dia dan kakaknya selama ini.
Setidaknya butuh waktu lebih dari satu tahun untuk bocah itu menceritakan semua yang dialaminya.
ML disebutkan dikubur hidup-hidup oleh tantenya berinisial DL (27) dan suaminya, BNZ (27) pada Desember 2019.
Baca juga: Kakak Beradik di Bekasi Diamankan Polisi, Diduga Buang Jasad Bayi Hasil Hubungan Sedarah
Namun korban AL baru bercerita kepada keluarga yang masih tersisa pada Mei 2021 ini.
Peristiwa itu dialami dua bocah di desa Jake Kecamatan, Kuantan Tengah, Kuansing, Riau.
Dalam keterangannya ke pihak kepolisian, adik korban mengatakan korban sering mendapatkan kekerasan dari bibi atau tantenya bersama sang suami.
"Dan saat dikubur kondisi kakaknya dalam keadaan masih hidup," kata Kapolres Kuansing AKBP Henky Pierwanto dalam keterangannya dikutip TribunJakarta.com dari Tribun Pekanbaru, Rabu (9/6/2021).
Berbekal penuturan korban AL, polisi kemudian menggali di titik yang disebutkan yakni di tengah areal perkebunan karet masyarakat, yang berjarak sekitar 150 meter dari pondok mereka tinggal.
Setelah digali, ditemukan karung plastik warna putih dan ditemukan celana warna hijau.
Dalam karung tersebut ditemukan kerangka diduga manusia seperti yang dituturkan adik korban.