TRIBUNNEWS.COM, JEMBER - RS, Rektor Universitas PGRI Argopuro (Unipar) Jember dilaporkan hendak mencium dosen istri orang lain di sebuah hotel di Tretes, Jember Jawa Timur.
Kasus itu terungkap setelah suami dosen bersangkutan melaporkan dugaan pelecehan seksual yang dilakukan RS ke Yayasan Kantor Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Perguruan Tinggi (PPLP PT) PGRI Jember.
Setelah kejadian itu, tekanan datang dari sejumlah karyawan dan dosen yang mendesak dirinya mundur dari jabatan Rektor Unipar.
Pihak yayasan pun telah menjatuhkan surat peringatan (SP) pertama kepada RS setelah menindaklanjuti laporan MH.
Kini, RS mundur dari jabatannya untuk meredakan suasana di lingkungan Unipar Jember.
Baca juga: Rektor PTS di Jember yang Diduga Lakukan Pelecehan Seksual ke Staf Pengajar Akhirnya Mundur
Kronologi Versi Rektor
Setelah kejadian itu, RS bercerita kepada wartawan Surya.co.id (Tribunnews.com Network).
RS mengaku khilaf saat hendak mencium dosen istri MH di depan pintu kamar hotel.
RS juga menceritakan kronologi dugaan pelecehan seksual yang dilaporkan MH ke Yayasan PPLP PT PGRI Jember.
RS menuturkan, cerita berawal ketika dia hendak mengajak dosen tersebut makan dengan mendatangi kamarnya.
Tidak lama dosen itu membukakan pintu, terbersit keinginan RS untuk mencium dosen tersebut.
"Pada intinya saat saya mau cium dia, dia menolak. Setelah itu, saya minta maaf dan pergi. Itu kejadiannya. Tidak tahu, kok kemudian itu diramaikan. Saya akui saya khilaf, dan saya sudah minta maaf," ujar RS.
Dia mengaku tidak sampai mencium dosen tersebut.
Dia juga sudah berupaya meminta maaf.