Akibat terkaman buaya tersebut, korban mengalami mengalami patah tulang di lengan kanan, yakni tulang antara bahu dan siku, kemudian tulang antara siku dan telapak tangan.
Selain itu, TK juga mengalami luka di kepala bagian kiri.
Akabat luka cukup parah, Tukirin pun menjalani operasi di RS Urip Sumoharjo, Bandar Lampung, Senin (21/6/2021).
Saat ini, Tukirin mengaku kondisinya telah membaik dengan tangannya yang telah diperban.
Bukan hanya gigitan tersebut yang harus terasa olehnya.
Akibat dari peristiwa itu, tulang punggung keluarga itu pun akhirnya harus berhenti memberikan penghasilan.
Menurut Yuli, istri Tukirin, suaminya selama ini memberikan nafkah dari hasil buruh tani.
"Malam itu, kejadiannya ia memancing setelah menyelesaikan garapan sawah," kata Yuli.
Baca juga: Detik-detik Juperi Hilang Misterius Hingga Ditemukan Tewas di Beltim, 2 Ekor Buaya Jaga Jasadnya
"Jadi sekarang saya dulu yang jadi tulang punggung," ujarnya yang seorang buruh tani di kebun orang.
Ia mengaku pendapatannya seorang diri tidaklah bisa dibilang cukup, lantaran per hari upah yang ia dapatkan hanya senilai Rp 40 ribu.
"Tidak tentu penghasilan, karena sistemnya borongan, saya juga punya dua anak yang masih sekolah," kata dia.
Warga diimbau tak masuk ke kawasan konservasi
Warga telah diimbau untuk tidak melakukan aktivitas di kawasan konservasi Way Kambas Lampung Timur, termasuk kegiatan memancing di aliran sungai yang memang jadi habitat buaya.
Hal tersebut diungkapkan Kepala Seksi III Taman Nasional Way Kambas (TNWK), Bambang.