TRIBUNNEWS.COM - Nama Sonny Arson Wanimbo tiba-tiba terseret dalam kasus jaringan penyuplai senjata untuk kelompok teroris di Papua.
Keterlibatan Sonny Arson Wanimbo diungkapkan Satgas Nemangkawi setelah menangkap Neson Murib alias Ratius Murib di Kabupaten Puncak Jaya, Papua pada Senin (13/6/2021).
Neson Murib adalah anggota jaringan pemasok senjata api (senpi) untuk Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Polisi menduga, uang tunai Rp 370 juta yang disita dari Neson Murib akan digunakan untuk membeli senjata api dari seseorang.
Baca juga: Harta Kekayaan Sonny Wanimbo, Ketua DPRD Tolikara, Dituding Jadi Donatur KKB Papua, Total Rp16 Juta
Baca juga: Sosok Ketua DPRD Tolikara Sonny Wanimbo, Bantah Tudingan Dirinya Danai KKB Papua
"Kami masih lakukan penyidikan terkait bukti transaksi yang ditemukan," kata Kepala Satgas Humas Nemangkawi, Kombes M Iqbal Alqudusy, kepada Tribun-Papua.com, Rabu (16/6/2021).
Adapun Sonny Wanimbo dan Neson Murib disebut saling mengenal karena pernah mengenyam pendidikan di Universitas Warmadewa.
"Sonny Wanimbo merupakan teman kuliah Neson di Universitas Warmadewa, Denpasar, Bali."
"Sonny Wanimbo pada saat itu merupakan Ketua Ikatan Mahasiswa Pegunungan se-Jawa dan Bali."
"Ia aktif dalam kegiatan-kegiatan organisasi dan kongres kemahasiswaan pegunungan," kata Iqbal, dikutip dari pemberitaan Tribunnews.com.
Lantas, siapakah sosok Sonny Wanimbo?
Masih dari Tribun-Papua.com, Sonny Wanimbo adalah Ketua DPRD Tolikara sekaligus kader Partai NasDem.
Dari penelusuran Tribunnews.com, Sonny Wanimbo dilantik menjadi Ketua DPRD Tolikara untuk periode 2019-2024 saat usianya masih 26 tahun.
Dikutip dari situs sebuah partai, Sonny Wanimbo pernah mengungkapkan alasannya maju sebagai anggota legislatif.
Salah satunya, dilatarbelakangi konflik pada saat Pilkada 2012 yang menyebabkan perpecahan di Kabupaten Tolikara.
Sehingga daerah ini tertinggal dari kabupaten tetangga seperti Puncak Jaya, Lanny Jaya, Mamberamo Tengah, dan lainnya.
"Dari situ, kami merasa bahwa salah satu pundak pembangunan ada pada SDM Tolikara."
"Kami merasa terpanggil untuk maju dalam politik dengan harapan harus ada restorasi perubahan di Talikora," kata Sonny Wanimbo yang juga ketua DPD Partai NasDem Tolikara.
Jebolan Universitas Hasanudin tahun 2006 itu mengaku sudah mengukur dan merencanakan usahanya saat maju menjadi calon anggota legislatif.
Harta Kekayaan Sonny Wanimbo
Sebagai seorang pejabat, sudah menjadi kewajiban Sonny Wanimbo melaporkan harta kekayaannya kepada KPK.
Sayangnya dari pengecekan Tribunnews.com di situs elhkpn.kpk.go.id, Sonny Wanimbo belum menyerahkan laporan harta kekayaannya sejak menjabat sebagai wakil rakyat.
Ia hanya sekali melaporkan harta kekayaannya pada saat mencalonkan diri dalam Pileg 2019.
Per 6 September 2019, Sonny Wanimbo memiliki harta kekayaan sebesar Rp 16.000.000.
Ia hanya memiliki satu bidang tanah dan bangunan senilai Rp 15 juta.
Tanah yang berada di Tolikara itu adalah hasil warisan.
Aset lain yang dimiliki Sonny Wanimbo adalah surat berharga senilai Rp 1 juta.
Inilah daftar harta kekayaan Sonny Wanimbo seperti dikutip Tribunnews.com dari elhkpn.kpk.go.id:
A. TANAH DAN BANGUNAN Rp 15.000.000
1. Tanah dan Bangunan Seluas 75 m2/50 m2 di TOLIKARA, WARISAN Rp 15.000.000
B. ALAT TRANSPORTASI DAN MESIN Rp ----
C. HARTA BERGERAK LAINNYA Rp ----
D. SURAT BERHARGA Rp 1.000.000
E. KAS DAN SETARA KAS Rp ----
F. HARTA LAINNYA Rp ----
Sub Total Rp 16.000.000
UTANG Rp ----
TOTAL HARTA KEKAYAAN Rp 16.000.000
Bantah Terlibat dalam Aliran Dana bagi KKB
Sementara itu, dalam keterangannya kepada wartawan, Sonny Wanimbo mengaku tak mengenal Ratius Murib alias Neson Murib.
Ia membantah dan mengaku tidak mengenal tersangka jual beli senjata api ilegal tersebut.
"Ketemu saja tidak pernah, apalagi mau transfer? Dia (tersangka) orang Puncak Jaya, sementara saya orang Tolikara."
"Bilang saya teman kuliah? Gimana ceritanya? Saya kuliah di Jakarta, dia di Bali," ujar Sonny Wanimbo di Jayapura, Sabtu (19/6/2021).
Ia pun menegaskan siap dipanggil oleh penyidik Polda Papua untuk dimintai keterangan sebagai saksi.
"Saya siap berikan keterangan kalau ada pemanggilan," tegasnya.
Namun hingga saat ini, belum ada pemanggilan terhadap dirinya oleh penyidik Polda Papua.
"Sampai saat ini tidak ada surat panggilan dari Polda kepada saya," kata dia.
Sementara itu, kuasa hukum Sonny Wanimbo, Aloysius Renwarin siap mendampingi kliennya jikalau nantinya ada proses hukum di kepolisian.
"Lebih dari 100 pengacara siap mendampingi, kita akan ambil langkah hukum setelah ini," tegasnya.
Sebanyak 100 pengacara ini berasal dari kader dan kuasa hukum profesional di Papua.
Aloysius menegaskan, apabila ada tuduhan lain yang tidak mendasar, maka pihaknya siap menempuh jalur hukum.
(Tribunnews.com/Sri Juliati/Igman Ibrahim) (Tribun-Papua.com/Ridwan Abubakar/Calvin L Erari)