TRIBUNNEWS.COM - Pembunuh wanita hamil yang ditemukan terkubur di septic tank di Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau akhirnya ditangkap.
Siti Hamidah (32) ternyata tewas dibunuh oleh suaminya sendiri, Alex Iskandar Putra (28).
Mayat korban ditemukan dalam kondisi membusuk terkubur di dalam lubang bekas galian septic tank di dekat rumahnya, Selasa (8/6/2021).
Tersangka akhirnya ditangkap di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, Selasa (22/6/2021) sore.
Melansir dari Tribunpekanbaru.com, tersangka nekat menghabisi nyawa korban karena cemburu buta.
"Tersangka cekcok dengan dengan istrinya pada 21 Mei 2021 di rumahnya, setelah itu mulailah rangkaian pembunuhan," kata Kapaolda Riau, Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi, rabu (23/6/2021).
Dari hasil pemeriksaan, pelaku sengaja membunuh istrinya berawal dari cekcok.
Baca juga: Pembunuh Wanita Hamil yang Terkubur di Septic Tank Ditangkap, Pelaku Ternyata Suami Korban
Tersangka awalnya mencekik istrinya di dapur hingga tak sadarkan diri, lalu membawa korban ke kamar.
"Menyadari istrinya masih bernapas, pelaku membekap kepala korban hingga akhirnya tewas."
"Untuk motifnya, pelaku mengaku sakit hati dan cekcok dengan korban," ungkap Agung, dilansir dari Kompas.com.
Setelah korban tewas, jenazah korban dikuburkan tersangka di depan rumahnya.
Sementara itu, tersangka mengaku membunuh istrinya karena terbakar cemburu dan menuduh istrinya selingkuh.
"Saya sakit hati karena dia selingkuh," kata pelaku.
Pelaku pindah-pindah daerah
Lebih lanjut Agung menjelaskan, setelah membunuh korban, tersangka kabur ke tempat keluarganya di Bukittinggi, Sumatera Barat. Saat itu dia dijemput oleh adiknya.
Dalam pelariannya, tersangka turut membawa barang-barang korban berupa sepeda motor, perhiasan emas dalam bentuk cincin, dan handphone.
Dari Bukittinggi, tersangka lalu kabur ke Jakarta. Tersangka mulai menyadari bahwa dirinya mulai dicari karena mayat korban telah ditemukan.
Baca juga: Dipicu Persoalan Dua Bulan Lalu, Saeful Pukul Kepala Wiwin Pakai Piring hingga Tewas
Sampai di Jakarta, tersangka sempat berhubungan dengan teman dekat perempuannya.
Tak berhenti di situ, tersangka kemudian kabur ke Jawa Tengah sekitaran Rembang dan Pati.
Tak lama, tersangka mulai bergeser ke daerah Nganjuk, Jawa Timur.
"Kemarin (Selasa) sore pukul 16.00 WIB kita temukan tersangka di sana (Nganjuk) dan berhasil ditangkap.Dibantu Ditreskrimun Polda Jatim dan Polres Nganjuk."
"Dia bersembunyi di dalam gudang, kita tangkap dan kita bawa ke Pekanbaru," jelas Agung.
Kakak korban minta tersangka dihukum mati
Kakak korban, Ahmad Sutanto mengatakan, pihak keluarga telah dihubungi polisi jika tersangka sudah diringkus.
Pihak keluarga meminta tersangka dihukum seberat-beratnya, jika perlu dikenakan hukuman mati.
Ahmad menuturkan, pihak keluarga selama ini tahunya tersangka dan korban baik-baik saja.
"Selama ini yang kita tengok di rumah, orang ini (tersangka dan korban) kita dengar nggak pernah ribut."
"Kok tiba-tiba kejadian kayak gini, kami sangat terkejut. Sangat menyayangkan peristiwa ini," kata Ahmad.
Pihak keluarga pun menyerahkan sepenuhnya proses hukum terhadap tersangka kepada pihak kepolisian.
"Harapan saya dihukum seberat-beratnya, atau hukuman mati. Soalnya adik saya dibunuh seperti tidak manusia, sepertu hewan adik saya dibunuh. Apalagi dalam keadaan hamil 7 bulan."
"Dia yang bunuh, dia pula yang pura-pura mencari korban bersama keluarga."
"Saya tidak terima, hukum berat, kalau bisa hukuman mati. Nyawa dibalas nyawa," tegas Ahmad.
Baca juga: Polisi Kembali Tangkap Pembunuh Guru SD, Kini Ada 4 Orang Diamankan, 3 di Antaranya Berusia 16 Tahun
Tersangka pernah suruh orang gali septic tank
Kasus ini mulai terbongkar saat ada warga yang mengaku pernah diminta suami korban untuk menggali septic tank.
"Kita juga sempat mendapat keterangan dari tetangga di komplek Perumahan Griya Sakti bernama Juned bahwa dirinya sempat diminta tolong oleh suami korban untuk menggali septic tank di depan rumahnya yang diduga tersumbat," kata Babinsa Koramil 16/Tapung, Pelda I Ketut Suka, Rabu (9/6/2021) seperti dikutip dari Tribun Pekanbaru.
Ia menjelaskan, dari ketarangan Juned, yang bersangkutan kerja menggali septic tank sedalam tiga meter pada 22 Mei 2021 lalu.
Setelah selesai menggali lubang, Juned diminta oleh suami korban untuk membeli nasi.
Setelah pulang membeli nasi, Juned melihat lubang yang digalinya sudah ditutup kembali oleh suami korban.
Berawal dari bau tak sedap
Masih dari Tribun Pekanbaru, keluarga yang merasa curiga dengan kesaksian Juned kemudian kembali mendatangi rumah korban.
Di sana mereka mencium bau tak sedap yang berasal dari septic tank di depan rumah korban.
Kanit Reskrim Polsek Tapung, Iptu Lambok mengatakan, pada Selasa sekira pukul 13.00 WIB, pihaknya mendapat telepon dari personel Bhabinkamtibmas bernama Bripka Willy.
"Awalnya ada bau tak sedap yang diduga berasal dari dalam lubang bekas galian septic tank. Kita datang, kemudian dilakukan penggalian bersama tim Indetifikasi Polres Kampar," kata Lambok.
Benar saja, saat septic tank itu digali ditemukan jasad korban dalam kondisi masih mengenakan pakaian.
"Setelah digali memang betul ditemukan mayat," imbuh Lambok.
Mayat tersebut diduga bernama Siti Hamidah. Saat ditemukan kondisi mayat dalam posisi terbaring ke arah kiri dengan kaki tertekuk.
"Menurut keterangan keluarga yang bersangkutan saat ini tengah mengandung dengan umur kandungan delapan bulan," ujarnya.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Tribunpekanbaru.com/Rizky Armanda/Ikhwanul Rubby, Kompas.com/Idon Tanjung)