Mengutip dari Surya.co.id, setelah dilakukan autopsi pada tubuh korban, OS diyakini tewas karena bunuh diri.
"Korban dipastikan bunuh diri, dari rekaman CCTV juga tidak ada aktivitas yang mengarah pada tindak pidana," kata Tri Sakti.
Menurut Kasubag Humas Polres Tulungagung, Iptu Tri Sakti Saiful Hidayat, ada sejumlah luka yang terjadi saat OS masih hidup.
Luka itu di antaranya luka tusuk bergerombol di dada kanan dan kiri berukuran 1,5-2 sentimeter.
Ada juga luka sayat di tangan dan leher, dikelilingi luka percobaan.
Selain itu, juga terdapat luka korosif di bagian bibir dan luka lecet di pipi.
"Model lukanya menunjukkan dilakukan tangan kanan dengan bagian pisau yang tajam menghadap ke atas," jelas Tri Sakti.
Masih kata Tri sakti, korban meninggal dunia karena luka tusuk di dada yang mengakibatkan pendarahan dan paru mengempis.
Kemudian, lambung korban juga rusak karena sebelumnya sempat meminum cairan pembersih lantai.
Baca juga: Kakek 89 Tahun Ditemukan Tewas dengan Leher Terikat Tambang, Sudah Berulang Kali Coba Gantung Diri
Depresi terlilit pinjaman online
Saat polisi memeriksa ponsel korban, tidak ditemukan percakapan yang dirasa janggal.
Namun, polisi menemukan pemberitahuan tagihan utang dari pinjaman online.
Kemudian dari saksi-saki yang diperiksa juga membenarkan jika OS terlilit utang di banyak pinjaman online dan diketahui OS selama ini juga tidak bisa mengangsur pinjamannya.
Diduga OS depresi karena setiap hari menerima pemberitahuan tagihan dari pinjaman online tersebut sehingga memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.
"Korban depresi karena banyak utang di pinjaman online dan setiap hari terus ditagih," kata Tri Sakti.
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Surya.co.id/David Yohanes)