News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kena Dampak Tol Solo-Jogya, 124 Jenazah di TPU Pasekan Klaten Bakal Dipindah

Editor: Theresia Felisiani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang warga melihat kuburan di Pemakaman Pasekan Desa Ngabeyan, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, Rabu (30/6/2021). Seratusan kuburan ini bakal diterjang tol Yogyakarta-Solo.

TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Ratusan makam di TPU Pasekan di Desa Ngabeyan, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, akan dipindahkan.

Pemindahan ini merupakan dampak dari pembangunan tol Solo-Jogya.

Batu nisan di pemakaman tersebut juga telah diberi patok dan ditulisi nama almarhum serta keluarganya.

Kepala Desa (Kades) Ngabeyan, Supriyadi menjelaskan, di dalam TPU itu ada 124 nisan yang berada di area pemakaman seluas 500 meter persegi.

"Satu komplek pemakaman ikut kena pembangunan tol di Dukuh Pasekan yang akan dipindah," ujar dia, Rabu (30/6/2021).

Baca juga: 7 Anak Jadi Tersangka Perusakan Makam Cemoro Kembar di Pasar Kliwon Solo

Menurutnya, lokasi pemindahan seratusan kuburan di Pasekan itu tidak jauh dari lokasi asalnya.

Pihak desa telah menentukan lokasi pemindahan seratusan makam itu.

"Tapi untuk proses pindahnya nanti akan melibatkan panitia tol dan keluarga dari pemilik kuburan itu," jelasnya.

Disamping itu, kata Supriyadi, selain komplek pemakaman, satu masjid di Dukuh Pasekan juga ikut diterjang tol.

Kemudian, belasan rumah yang ada di Dukuh Pasekan tersebut, tidak lama lagi juga bakal menjadi kenangan karena ikut digilas oleh pembangunan proyek strategis nasional tersebut.

Adapun di Dukuh Pasekan, terdapat 22 kepala keluarga (KK) yang menghuni kampung tersebut.

"Dari 22 KK itu sebagian besar rumah warga terdampak tol, hanya tinggal 7 KK yang tidak terkena tol," ucapnya

Baca juga: Aturan Baru PPKM Ketat di Solo: Gibran Larang Balita Masuk Mall, Sarankan Beli Makanan Dibungkus

Menurutnya, 7 KK tersebut tetap bertahan di dukuh itu meski sebagian besar tetangganya pindah rumah karena digusur tol.

"Tujuh KK itu mereka juga punya rumah sendiri-sendiri, jadi totalnya ada tujuh rumah yang tersisa di sana. Sejauh ini warga tersebut memilih untuk tetap bertahan atau tinggal di sana," katanya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini