TRIBUNNEWS.COM, KLATEN - Ratusan makam di TPU Pasekan di Desa Ngabeyan, Kecamatan Karanganom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, akan dipindahkan.
Pemindahan ini merupakan dampak dari pembangunan tol Solo-Jogya.
Batu nisan di pemakaman tersebut juga telah diberi patok dan ditulisi nama almarhum serta keluarganya.
Kepala Desa (Kades) Ngabeyan, Supriyadi menjelaskan, di dalam TPU itu ada 124 nisan yang berada di area pemakaman seluas 500 meter persegi.
"Satu komplek pemakaman ikut kena pembangunan tol di Dukuh Pasekan yang akan dipindah," ujar dia, Rabu (30/6/2021).
Baca juga: 7 Anak Jadi Tersangka Perusakan Makam Cemoro Kembar di Pasar Kliwon Solo
Menurutnya, lokasi pemindahan seratusan kuburan di Pasekan itu tidak jauh dari lokasi asalnya.
Pihak desa telah menentukan lokasi pemindahan seratusan makam itu.
"Tapi untuk proses pindahnya nanti akan melibatkan panitia tol dan keluarga dari pemilik kuburan itu," jelasnya.
Disamping itu, kata Supriyadi, selain komplek pemakaman, satu masjid di Dukuh Pasekan juga ikut diterjang tol.
Kemudian, belasan rumah yang ada di Dukuh Pasekan tersebut, tidak lama lagi juga bakal menjadi kenangan karena ikut digilas oleh pembangunan proyek strategis nasional tersebut.
Adapun di Dukuh Pasekan, terdapat 22 kepala keluarga (KK) yang menghuni kampung tersebut.
"Dari 22 KK itu sebagian besar rumah warga terdampak tol, hanya tinggal 7 KK yang tidak terkena tol," ucapnya
Baca juga: Aturan Baru PPKM Ketat di Solo: Gibran Larang Balita Masuk Mall, Sarankan Beli Makanan Dibungkus
Menurutnya, 7 KK tersebut tetap bertahan di dukuh itu meski sebagian besar tetangganya pindah rumah karena digusur tol.
"Tujuh KK itu mereka juga punya rumah sendiri-sendiri, jadi totalnya ada tujuh rumah yang tersisa di sana. Sejauh ini warga tersebut memilih untuk tetap bertahan atau tinggal di sana," katanya.
Diakui Supriyadi, di Dukuh Pasekan tersebut masih ada tanah yang tersisa dan bisa di manfaatkan warga untuk membuat rumah baru meski nantinya bakal berdampingan dengan jalan tol Yogyakarta-Solo.
Sementara itu, Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Klaten, Agung Taufik Hidayat mengatakan di desa tersebut terdapat 22 bidang tanah yang bakal diterjang oleh pembangunan proyek trans Jawa, namun untuk pembayaran tahap pertama baru 13 bidang tanah yang dibayarkan.
Sementara 9 bidang sisanya masih melengkapi administrasi dan validasi data di Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN).
"Total di Desa Ngabeyan ada 13 bidang tanah yang menerima UGR, totalnya ada sekitar Rp11,7 miliar," ujarnya.
Baca juga: Pembangunan Fisik Tol Solo-Jogja Dimulai dari Exit Tol Kuncen Klaten, Ini Alasannya
Menurut Agung, 13 bidang tanah yang menerima pembayaran UGR dan pelepasan hak tanah kali ini semuanya merupakan tanah milik warga.
Tanah yang diterjang tol tersebut tersebar dalam bentuk pekarangan dan rumah.
Total dari 13 bidang tanah itu, memiliki luas sekitar 4.036 meter persegi.
Kemudian, di Desa Ngabeyan itu, warga paling banyak menerima UGR sebesar Rp2,5 miliar dan paling sedikit Rp261 juta.
"Kita berharap untuk 9 bidang tanah sisa bisa segera kita bayarkan UGR-nya dalam waktu dekat ini," ulasnya.
Agung juga menyebut jika Desa Ngabeyan menjadi desa ke 11 yang telah menerima pembayaran UGR pembangunan tol Yogyakarta-Solo di Klaten.
Artikel ini telah tayang di TribunJateng.com dengan judul Pemakaman Terkena Tol Solo-Yogya, 124 Jenazah Akan Dipindah, Nisan Sudah Ditandai,