TRIBUNNEWS.COM, PELALAWAN - Seekor harimau pergi begitu saja setelah menerkam kaki Azmi (30), warga Desa Serapung Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, Riau setelah itu melantunkan Azan dan melafazkan Istighfar.
Si Raja Hutan yang awalnya menerkam kaki Azmi dengan kuat langsung melepaskan cakar dan giginya dari kakinya saat Azmi melantunkan azan dan melafazkan istighfar.
Tak ada senjata apapun saat harimau itu menerkam Azmi yang sedang mencari kayu di hutan pada Sabtu (10/7/2021) lalu.
Pemuda itu hanya memegang sebatang ranting sambil melafazkan azan dan istighfar.
Sebelumnya Azmi sempat panik lantaran harimau sumatera itu menerkam kuat kakinya dengan kuat hingga tulang kakinya terlihat.
Baca juga: Harimau, Beruang, dan Musang di Kebun Binatang California Disuntik Vaksin Covid-19
Mukjizat pun datang setelah Azmi, Desa Serapung Kecamatan Kuala Kampar, Kabupaten Pelalawan, Riau itu
Korban mengalami luka serius pada bagian kaki kiri dan kanan akibat dicakar serta digigit Harimau Sumatera yang ada di dalam hutan.
Azmi, warga di Pelalawan, Desa Serapung Kecamatan Kuala Kampar, Riau diserang harimau sumatera saat mencari kayu ke dalam hutan pada Sabtu (10/07/2021) pekan lalu. (Istimewa)
Beruntung nyawanya bisa selamat dan binatang buas itu pergi meninggalkannya.
Serangan itu terjadi saat Azmi mencari kayu di hutan yang berbatasan antara Kuala Kampar Kabupaten Pelalawan dengan Teluk Lanus Sungai Apit Kabupaten Siak.
"Korban dibawa dini hari tadi dari Desa Serapung ke Puskesmas oleh pihak keluarganya. Saat ini lukanya sudah ditangani dokter," kata Kepala Puskesmas Kuala Kampar, Yan Beni Ayula S.Kep, Minggu (12/7/2021).
Kepada tribunpekanbaru.com Yan Beni menuturkan, awalnya ia mendapat telepon warga Desa Serapung yang menanyakan pelayanan dokter dan ruang rawat inap.
Lantaran ada warga yang diserang satwa langka jenis harimau dan mengalami luka serius.
Lantas Beni meminta mobil ambulans untuk siaga di dermaga, karena perjalanan dari Serapung ke Penyalai menggunakan transportasi air jenis kapal.
Setelah tiba di Puskesmas tenaga medis langsung merawat cidera pada kakinya dan mendapat belasan jahitan untuk menutup lukanya.
Paling parah pada kaki kiri ada luka menganga dari tulang kering sampai ke betis dan ditambah luka cakaran sampai ke pergelangan.
Baca juga: Mimpi Buruk 3 Malam Keluarga Ungkap Tewasnya Wanita Hamil Tua di Kampar
Sedangkan kaki kanan terdapat luka serius pada bagian tumit kakinya.
"Korban akan dirawat hingga diizinkan pulang jika sudah sembuh," kata Beni.
Pelaksana tugas (Plt) Camat Kuala Kampar, Tengku Fauzar mengaku telah menemui korban Azmi yang dirawat di ruang perawatan Puskesmas.
Pria itu menceritakan kejadian yang dialaminya yang nyaris menghilangkan nyawanya.
Mereka mencari kayu ke dalam hutan menggunakan mesin chainsaw bersama temannya. Kemudian ia memperbaiki mesin tersebut sambil duduk.
Pada saat itulah Si Belang yang berukuran besar mendekatinya dan langsung menyerang.
Si Raja Hutan menerkam kaki kiri Azmi yang masih syok.
Ia mencoba melawan dengan menendang harimau tersebut dengan kaki kanannya yang juga ikut terluka.
"Dia sambil istighfar sambil menendang harimau itu. Katanya panjang harimau itu sampai tiga meter," ungkap Fauzar.
Setelah cengkraman dan gigitan Si Belang lepas, Azmi meraih sepotong kayu sambil melafalkan azan berkali-kali.
Ternyata hal itu ampuh dan membuat harimau berhenti di tempat sambil menjilat mulut luarnya dengan lidah.
Kemudian satwa yang dilindungi itu pergi menjauhi korban dan tidak melanjutkan serangannya.
Hingga akhirnya ia dibawa ke camp dan dibopong ke Puskesmas untuk mendapat penanganan medis.
Update kondisi kesehatan warga Pelalawan yang diserang harimau, kaki mendapat 58 jahitan.
Azmi digigit dan dicakar harimau saat mencari kayu di wilayah hutan Desa Teluk Lanus Kecamatan Sungai Apit Kabupaten Siak yang berbatasan langsung dengan Desa Serapung Kecamatan Kuala Kampar, Pelalawan.
Beruntung nyawanya masih bisa diselamatkan dan mengalami cidera serius pada kaki kiri dan kanan.
"Kondisinya mulai normal dan semakin pulih. Tinggal perawatan pada kakinya, agar semakin pulih," ungkap Kepala Puskesmas Kuala Kampar, Yan Beni Ayula S.Kep, kepada tribunpekanbaru.com, Selasa (13/07/2021).
Dikatakannya, setelah tiga hari mendapatkan perawatan dan penanganan tim medis di ruang rawat inap, kesehatan Azmi menunjukkan perkembangan yang bagus.
Luka pada kakinya terus dikontrol dan diobati tenaga kesehatan Puskesmas.
Pasalnya luka robek pada kaki kirinya sangat parah di bagian tulang kering hingga betis serta beberapa luka cakar hingga ke bagian telapak atas.
Sedangkan kaki kanannya terluka di bagian tumit lantara menendang Si Belang yang mencabik kaki kirinya.
"Total ada 58 Jahitan untuk menutup luka di kedua kakinya. Kita berharap korban segera pulih," tambah pria yang akrab disapa Beni ini.
Meski lukanya sangat parah dan mengeluarkan darah segar, Azmi tidak perlu diberikan tambahan darah selama perawatan. Lantaran kondisi fisiknya yang cukup kuat.
Padahal waktu sejak serangan harimau hingga dievakuasi ke Puskesmas sangat lama.
Korban bergelut dengan Datuk pada siang Hari Sabtu (10/07/2021), padahal ia baru tiba di Puskesmas pada Minggu (11/07/2021) dini hari.
Belum lagi menempuh jarak perjalanan dari Tempat Kejadian Perkara (TKP) penyerangan selama 3 jam lebih ke Desa Serapung, ditambah lagi 1 jam lebih dari Serapung ke Puskesmas Kuala Kampar di Pulau Penyalai.
"Melihat perkembangannya satu atau dua hari ini pasien sudah bisa pulang ke rumah. Dilanjutkan dengan perawatan di desa," tuturnya.
Di Desa Serapung, lanjut Beni, ada seorang bidan dan perawat yang siaga. Mereka yang akan memantau dan melanjutkan perawatan terhadap Azmi hingga sembuh total. (Tribunpekanbaru.com/Johannes Wowor Tanjung)
Artikel ini telah tayang di TribunPekanbaru.com dengan judul Kaki Dapat 58 Jahitan, Ini UPDATE Kondisi Kesehatan Warga Pelalawan yang Diserang Harimau