Selain itu, untuk setiap pembelian 1 produknya, HANDEP menanam 1 pohon di hutan masyarakat di desa-desa mitranya.
Melalui pemberdayaan masyarakatnya, Randi mengembangkan potensi ini agar mereka mampu membuat anyaman rotan yang dikemas dengan sentuhan modern sehingga dapat dipasarkan sebagai produk fashion buatan tangan yang ramah lingkungan dan bertanggung jawab.
Selain produk fashion, HANDEP juga mengembangkan produk-produk home décor seperti leranjang, hiasan dinding, kap lampu, dan lain-lain dan pertanian organik seperti beras organik dan madu hutan.
Kehadiran HANDEP diharapkan dapat memberdayakan masyarakat lokal, terutama para perempuan dan petani kecil, agar mereka memiliki pendapatan serta ekonomi yang stabil, pungkas Randi.
Hingga saat ini, HANDEP sudah memiliki sekitar 200 pengrajin dan petani rotan yang keseluruhannya merupakan masyarakat asli Kalimantan Tengah dan mendapatkan penghasilan tetap dari usaha kerajinan tersebut.
Di tahun 2021 ini, Handep juga merangkul sekitar 200 pengrajin bambu di Kawasan Bali Aga di Bali Utara dan pengrajin di Kabupaten Pandegelang, bantem.
Dalam kurun waktu hampir 3 tahun, produk-produk Handep sudah dikenal baik di pasar lokal hingga skala nasional, bahkan produk-produk HANDEP berhasil merambah pasar mancanegara seperti Malaysia, Brunei Darussalam, Jepang, Korea, Hongkong, Singapura, Amerika dan Eropa.
Baca juga: Komite Keamanan Obat Eropa: Vaksin Pfizer dan Moderna Berisiko Munculkan Peradangan Jantung
Selama masa pandemi ini, HANDEP juga terus melakukan inovasi dengan menguatkan digitalisasi pemasaran dan mengadakan virtual fashion show dan workshop untuk memamerkan produk-produknya kepada para konsumen.
Kehadiran HANDEP juga telah memberikan berbagai dampak positif, yakni peningkatan penghasilan. Berdasarkan data survei internal yang dilakukan oleh HANDEP, tercatat peningkatan pemasukan rata-rata sebanyak 70% untuk pengajin yang benar-benar menggeluti pengelolaan rotan sebagai mata pencaharian.
Angka ini dapat diraih meskipun mereka tidak melakukan produksi massal dan memiliki segmentasi pasar yang cukup spesifik.
Selain itu, HANDEP juga memberikan berbagai pelatihan untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan warga desa yang bermitra dengan mereka.
Dari pelatihan terkait desain, pengelolaan keuangan, manajemen produksi, sampai penanaman pohon dan bibit rotan di hutan desa.
Sebagai seorang social entrepreneur muda yang sukses menjalankan bisnis sekaligus meningkatkan kesejahteraan lingkungan sosial sekitarnya, Randi berharap bahwa kehadiran HANDEP bisa memotivasi para muda mudi Indonesia untuk mengerjakan sesuatu tidak berlandaskan profit saja, tetapi juga kepentingan sosial, lingkungan, dan budaya.
“Banyak perusahaan-perusahaan besar hanya mementingkan keuntungan semata tanpa memerhatikan kepentingan sosial.