Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Sylvianita Widyawati
TRIBUNNEWS.COM, MALANG - Pembantaian terhadap Lutung Jawa di jalur pendakian Gunung Butak diduga terjadi kembali.
Ini setelah Profauna menemukan potongan bagian tubuh Lutung Jawa yang diperkirakan adalah bagian ekor yang dipotong.
Setahun lalu juga ada aksi seperti itu namun digantung di pohon.
"Kebetulan Profauna sedang memantau hutan lindung sekitar Dusun Princi, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang. Kami menemukan itu," jelas Rosek Nursahid dari Profauna pada awak Tribun Jatim Network, Jumat (16/7/2021).
Ketika di lokasi, ditemukan jejak anjing pemburu.
Maka diduga itu dilakukan oleh peruruan liar memakai anjing.
Baca juga: Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto Terus Keliling Kampanyekan Pentingnya Jaga Prokes
"Ini selaras dengan informasi masyarakat ke Profauna.
Saat malam malam hari ada orang dan diduga berburu lewat jalur tikus ke hutan.
Ternyata pas ketemu pada 15 Juli, ditemukan bagian tubuh lutung itu," katanya.
Menurut Rosek, pemburuan Lutung Jawa untuk dimakan dagingnya.
"Itu bukan berburu untuk hobi.
Tapi aktifitas membunuh.
Baca juga: Seekor Lutung Ditemukan Dalam Kondisi Lemas di Kebun Warga Pekalongan, Kini Diserahkan ke Polisi
Dan mereka niat sekali," jawab Rosek.
Hal tersebut dibuktikan dengan masuk ke hutan pada malam hari lewat jalur tikus.
Padahal masyarakat Dusun Princi dengan swadana sudah memasang banner 'pemburu dilarang masuk.
Ini dilakukan masyarakat sejak 2020 saat viral ditemukan Lutung Jawa yang digantung di pohon.
"Hutan itu adalah tempat habitat Lutung Jawa.
Tiga hari lalu saya melihat ada dua kelompok Lutung Jawa.
Setiap kelompok ada 5-10 ekor. Kalau sore suaranya ramai," katanya.
Pada Jumat (16/7/2021), dilakukan olah TKP dengan Perhutani dan BKSDA serta memasang papan larangan berburu.
Serta berencana akan menutup jalur tikusnya.
Dikatakan, jika sampai banyak jalan alternatif ke Gunung Butak, maka akan menyulitkan pemantauan.
Maka perlu satu jalur masuk saja.
Untuk itu, tim Perhutani akan berkoordinasi dengan masyarakat agar bisa ditutup.
Tentang usia Lutung Jawa yang dibunuh diperkirakan usia remaja-dewasa.
Sebab bulu rambutnya hitam.
"Kalau masih bayi kan warnanya orange. Ini sudah hitam," jawabnya.
Karena geregetan dengan ulah pemburu liar, Profauna akan memberi hadiah jika ada yang memberitahu informasi pelakunya.
"Ini sudah menantang petugas. Profauna mau memberi hadiah yang bersedia memberi info," tegasnya.
Apa yang dilakukan pemburu liar menyedihkan.
Dan menunjukan para pemburu satwa itu menantang ketegasan aparat penegak hukum dalam melindungi satwa yang sudah dilindungi UU.
Profauna mendesak aparat penegak hukum mengusut kasus perburuan Lutung Jawa yang terulang lagi di kawasan hutan yang sama ini.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul , Pembunuhan Lutung Jawa di Jalur Pendakian Gunung Butak Terjadi Lagi, Profauna Temukan Potongan Ekor