"Dimungkinkan korban mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri dikarenakan depresi semenjak meninggalnya istri korban karena Covid-19," kata Handrio.
Diketahui, korban ditemukan dalam poisisi tergantung dengan seutas tali.
"Berdasarkan hasil pemeriksaan medis pada tubuh korban, tidak ditemukan adanya tanda-tanda kekerasan."
"Saat dibawa ke rumah sakit, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia," terangnya.
Tulis surat untuk Kapolres
Dari keterangan pihak keluarga memalui Bhabinkamtibmas Kelurahan Mauliru, ditemukan sebuah surat di saku baju korban.
"Jadi setelah melakukan pengecekan pada saku baju milik korban ditemukan sebuah amplop yang berisikan surat yang ditujukan kepada Kapolres Sumba Timur."
"Isinya meminta kepada pihak kepolisian agar jenazah korban jangan diautopsi karena apa yang dilakukan oleh korban atas keinginan sendiri," papar Handrio.
Berdasarkan temuan surat itu, kata Handrio, dapat dipastikan bahwa korban telah berencana mengakhiri hidupnya dengan cara bunuh diri.
"Terkait pernyataan penolakan autopsi oleh pihak keluarga menyusuk dikarenakan dari pihak keluarga masih menunggu persetujuan dari saudara kandung korban dan tetap dilakukan pemantauan oleh Bhabinkamtibmas Kelurahan Mauliru," jelasnya.
Baca juga: Misteri Pembunuhan Janda Tukang Pijat, Ditemukan Tanpa Busana, Sempat Kirim Pesan Minta Pertolongan
Kontak bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling,
Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/layanan-konseling-psikolog-psikiater/
(Tribunnews.com/Nanda Lusiana, Pos-Kupang.com/Oby Lewanmeru, Kompas.com/Ignasius Sara)