TRIBUNNEWS.COM - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memohon maat atas situasi pandemi yang tidak nyaman dan menyulitkan warga Jawa Barat.
Permohonan maaf tersebut disampaikannya melalui akun Instagram resminya @ridwankamil, Senin (20/7/2021).
Pria yang akrab disapa Kang Emil ini menyadari bahwa beberapa minggu belakangan ini bukanlah situasi yang mudah.
Kang Emil juga menyadari situasi sekarang ini tidak membuat nyaman seluruh masyarakat.
Baca juga: Sindikat Perdagangan Obat Pasien Covid-19 di Jabar, Jual Dengan Harga Hampir 4 Kali Harga Normal
Selain itu, Kang Emil mengaku memahami kesulitan yang tengah dihadapi oleh warga Jawa Barat.
Untuk itu Kang Emil menyampaikan permohonan maafnya dan berjanji bahwa Pemerintah Jawa Barat akan memberikan upaya maksimal.
Terutama untuk memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat di tengah pandemi Covid-19.
"Beberapa minggu kebelakang ini bukan situasi yang mudah bagi kita semua. Saya memohon maaf atas situasi yang tidak nyaman ini dan memahami kesulitan yang dihadapi."
Baca juga: Kejar Herd Immunity, Jokowi Minta Vaksinasi Covid-19 di Jabar, Jateng, dan Banten Jadi Prioritas
"Dan kami pemerintah Jawa Barat terus berupaya semaksimal mungkin memenuhi semua kebutuhan masyarakat," kata Kang Emil dalam unggahan Instaram resminya @ridwankamil, Senin (20/7/2021).
Meski demikian, Kang Emil juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada masyarakat Jawa Barat yang sudah menjalankan protokol kesehatan dengan baik.
"Saya juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat Jawa Barat yang telah menjalani protokol kesehatan dengan baik dan tetap patuh," imbuhnya.
Selain menyampaikan permohonan maaf, dalam unggahannya Kang Emil juga menyampaikan soal penyaluran bansos, BOR rumah sakit, serta pedoman Idul Adha.
Baca juga: Singgung Isu Dicovidkan dan Teori Konspirasi, Ridwan Kamil: Masyarakat Terbagi Jadi 3 Golongan
Sejumlah Daerah di Jawa Barat akan Gelar Unjuk Rasa Menolak PPKM Darurat
Diwartakan Tribunnews.com sebelumnya, sejumlah daerah di Jawa Barat rencananya bakal melakukan aksi unjuk rasa menolak PPKM Darurat.
Aksi unjuk rasa secara serentak itu kabarnya akan dilakukan masyarakat di antaranya di Kota Bandung, Sukabumi, Garut, dan Banjar.
Poster ajakan turun ke jalan menolak PPKM Darurat itu tersebar di media sosial Instagram dan WhatsApp grup.
Dalam poster tersebut, aksi unjuk rasa itu bakal digelar pada Rabu 21 Juli 2021 hari ini.
Kabid Humas Polda Jawa Barat, Kombes Pol Erdi Chaniago memastikan, jajaran Polres di masing-masing wilayah sudah menyiapkan pengamanan terkait adanya rencana aksi unjuk rasa menolak PPKM di sejumlah daerah.
Baca juga: Ridwan Kamil: Kalau Ngomongin Covid Tanyanya ke Dokter, Bukan ke Pemusik
"Pada prinsipnya, para Kapolres di wilayah sudah mempersiapkan rencana pengamanan, kemudian mereka juga sedang melakukan penggalangan untuk mengetahui kira-kira apa tujuan dan sebagainya," ujar Erdi, saat dihubungi, Selasa (20/7/2021).
Sejauh ini, kata dia, informasi lokasi yang menjadi titik aksi di sejumlah daerah itu masih berubah-ubah.
Basanya, kata dia, unjuk rasa semacam ini lokasinya bakal terfokus di kantor pemerintahan.
"Biasanya mereka itu melakukan aksinya itu di Pemerintah daerah setempat, tentunya dari setiap Polres akan menentukan titik-titik dan pola pengamanan, mulai dari titik mereka berkumpul dan bergerak di mana, dilakukan kegiatan pengamanan di lapangan baik itu pengamanan terbuka dan tertutup," katanya.
Personel dari Polda Jabar pun, kata dia, bakal disiapkan untuk mendukung pengamanan jika diperlukan.
Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Tingkat Keterisian Rumah Sakit di Jawa Barat Turun 3 Persen
"Sejauh ini belum, karena sudah dipersiapkan oleh Polres masing-masing namun kita dari Polda siap, kita selalu on call kalau dari satuan setempat membutuhkan bantuan," ucapnya.
"Perkembangan yang dinamis dari demo kalau memang sekiranya ada (demo) kita sudah memiliki rencana kegiatan," tambahnya.
Erdi mengimbau kepada masyarakat yang akan melakukan aksi besok agar menyampaikan aspirasinya dengan aman dan tertib, serta disiplin dalam penerapan protokol kesehatan demi mencegah terjadinya penyebaran Covid-19.
"Kita menyampaikan bahwa kegiatan itu boleh, tapi kan prokes harus tetap dilaksanakan, kita selalu mengimbau di situasi pandemi ini bentuk penularannya tidak sama seperti beberapa waktu lalu, sekarang ini sangat cepat dan teman-teman yang akan demo harus mengetahui itu," katanya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Nazmi Abdurahman)