"Saya kaget tiba-tiba ada polisi datang menjemput, katanya harus ikut ke kantor polisi dan ternyata mau dikasih domba," ucapnya.
Yadi mengucapkan rasa terima kasih kepada anggota Polsek Garut Kota dan seluruh masyarakat yang telah membantunya.
"Saya ucapkan terima kasih, semoga Bapak Kapolres dan Kapolsek diberi kesehatan, juga kepada seluruh satgas semoga diberi kelancaran dalam bertugas, semoga pandemi ini segera berlalu," ungkapnya.
Sebelumnya Yadi terpaksa harus menunda melaksanakan kurban di hari raya Idul Adha karena seluruh uang hasil tabungannya habis dimakan rayap.
Ia sudah coba mendatangi bank untuk menukarkan uang miliknya yang rusak.
Namun uang miliknya tidak bisa diganti dengan uang baru lantaran kerusakannya lebih dari satu per tiga bagian uang sehingga tidak memenuhi syarat untuk bisa ditukar.
Yadi pun akhirnya hanya bisa bersabar mendapati uangnya yang tidak bisa ditukar dengan uang baru.
Baca juga: Panti Asuhan di Enam Kota Terima Penyaluran 33 Ekor Hewan Kurban
"Ini jadi pelajaran buat saya, supaya tidak lagi menabung uang sembarangan," ucapnya.
Ia adalah seorang pedagang dan memiliki warung kecil berukuran 60 cm x150 cm di depan Kantor Kecamatan Garut Kota.
Bahkan di masa pandemi seperti ini warungnya kerap sepi pembeli karena banyaknya penyekatan sehingga mengurangi warga yang berlalu lalang di Kecamatan Garut Kota.
Berkurban Tiga Domba
Tidak hanya dari Polsek Garut Kota, Yadi pun menerima hewan kurban dari Bupati Garut Rudy Gunawan dan dari seorang pengusaha plastik di Kabupaten Garut.
Sehingga dalam satu waktu ia berkurban dengan tiga domba sekaligus.
Sekretaris Daerah Kabupaten Garut, Nurdin Yana mengatakan bahwa peristiwa yang menimpa Yadi harus menjadi teladan bagi siapa saja, kesabaran dan ketawakalan Yadi menurut Nurdin patut dicontoh banyak orang.