News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Gede Budiarsana Tewas Setelah Dikeroyok Debt Collector, Sempat Menyelamatkan Diri Sebelum Meninggal

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolresta Denpasar Kombes Pol Jansen Avitus Panjaitan menjelaskan peran masing-masing ketujuh pelaku kasus pembunuhan Gede Budiarsana di Jalan Subur, Denpasar, Bali, saat rilis kasus di Mapolresta Denpasar, Senin 26 Juli 2021.

Saat empat orang debt collector ini datang untuk mengambil sepeda motor, dua orang masuk ke dalam kos korban, sedangkan dua lagi menunggu di depan.

Dua orang dari PT BMMS kemudian menyampaikan terkait tunggakan sepeda motor dan pada hari itu juga hendak ditarik oleh mereka.

Namun korban sempat menolak dan menanyakan perihal penarikan sepeda motor tersebut ke para debt collector yang datang ke kos korban.

"Korban sempat menanyakan terkait surat pengadilan dan penarikan sepeda motor. Tapi dari mereka (PT BMMS) itu tidak merespon dan tetap mengatakan untuk ditarik," jelasnya.

Karena korban tidak mau menyerahkan unit ke pihak debt collector, mereka kemudian mengajak korban untuk menyelesaikan permasalahan di kantor BMMS di Jalan Gunung Patuha VII, Nomor 9C, Banjar Sanga Agung, Desa Tegal Harum, Denpasar Barat.

Kemudian Ketut Widiada alias Jro Dolah pergi dengan membonceng dari salah satu debt collector menggunakan sepeda motor Honda Beat warna biru putih berpelat DK 6016 QF.

Ia kemudian mencari keberadaan adiknya Budiarsana untuk diajak menuju ke kantor debt collector di Denpasar.

Mereka kemudian bersama-sama dari arah Kuta, Kabupaten Badung menuju PT BMMS di Jalan Gunung Patuha VII, Denpasar.

Sekitar pukul 14.30 Wita mereka sampai ke kantor debt collector ini, kemudian Ketut Widiada bersama Budiarsana diajak bertemu dengan Joe.

Baca juga: Fakta-fakta Anggota Ormas di Bali Dibunuh Debt Collector, Motif Masalah Pribadi, Ada 7 Tersangka

Kedua korban kemudian duduk berdampingan dan menanyakan perihal penarikan sepeda motor yang ditarik debt collector PT BMMS.

"Di sini mereka sempat mengatakan perihal surat fidusia, karena penarikan ini kan harus jelas dan harus ada keputusan pengadilan," tambah Jansen.

Namun dari pihak PT BMMS mengatakan, tidak mengetahui perihal yang dimaksud para korban dan tetap mengikuti perintah untuk memaksa menarik sepeda motor yang bermasalah.

Saat itu, Ketut Widiada sempat mengambil handphone untuk merekam, tapi HP Jro Dolah kemudian direbut oleh Joe, di kantor itu juga sempat dilihat oleh korban ada direktur PT BMMS yakni Benny Bakarbesi.

Korban sempat mendengar jika Benny mengatakan untuk menyuruh anak buahnya membunuh mereka (korban).

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini