Namun, ternyata tujuan lokasi pengambilan kayunya sama.
Inilah yang menjadi biang perseteruan Eko dengan Bangun Angkat.
Keduanya saling klaim lapak tersebut milik mereka masing-masing.
Walau sesungguhnya kawasan tersebut merupakan milik Negara yang tak boleh ditebang kayunya.
"Kayunya sendiri Wallahu a'lam, milik Tuhan," kata Irwansyah.
Puncaknya dimulai ketika Bangun Angkat menebang kayu dari lokasi perseteruan tersebut.
Pada hari kejadian, sebut Irwansyah, kayu yang ditebang Bangun Angkat, dibelah oleh Eko Handayani.
"Eko (almarhum) membelah karena merasa kayu yang ditebang Bangun Angkat, berada di lapaknya," jelas Irwansyah.
Ketika sedang membelah kayu itulah Eko didatangi Bangun Angkat bersama empat anaknya.
Hingga terjadi pertengkaran yang berujung dengan perkelahian menggunakan senjata tajam.
Usai kejadian itu, Eko Handayani dan Awaludin mencari Kamilin.
Kamilin merupakan kakak Eko dan adik dari Awaludin.
Setelah bertemu, lantas tiga bersaudara itu mendatangi Bangun Angkat, hingga terjadi saling bacok mengunakan senjata tajam.
Irwansyah menyebutkan, sebelum saling bacok, antara pelaku kerap beradu mulut di warung kopi dan bahkan saling tantang berkelahi.
"Pemicunya soal perebutan lapak ambil kayu," jelasnya.