News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Jenazah Pasien Covid-19 di Gianyar Tertukar Saat Dimakamkan, Upacara Kremasi Akhirnya Dibatalkan

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kuburan jenazah pasien yang terkonfirmasi Covid-19 di Desa Adat Tengkulak Kaja, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, pada Jumat 13 Agustus 2021.

TRIBUNNEWS.COM, GIANYAR - Kasus tertukarnya jenazah pasien Covid-19 terjadi di Gianyar Bali. Kedua jenazah diketahui memiliki nama yang hampir sama.

Kasus bermula saat dua warga Desa Adat Tengkulak Kaja, Gianyar, Bali meninggal karena terkonfirmasi Covid-19.

Kedua jenazah dititipkan di RSUP Sanglah.

Pihak keluarga tidak bisa melihat jenazah karena mengikuti prosedur Covid-19.

Masing-masing keluarga sudah memutuskan untuk melakukan upacara.

Satu jenazah akan dikremasi di krematorium, dan satunya lagi akan dimakamkan.

Kamis 12 Agustus 2021, satu jenazah dipulangkan.

Sesuai rencana awal, krama dan pihak keluarga ini akan menggelar upacara penguburan.

Prosesi pemakaman dilakukan oleh Satgas Gotong Royong setempat dengan alat pelindung diri (APD) seadanya.

Ambulans yang membawa jenazah tersebut tidak menyertakan petugas pemakaman.

Tak berselang lama, kabar mengejutkan tersiar.

Kuburan jenazah pasien yang terkonfirmasi Covid-19 di Desa Adat Tengkulak Kaja, Desa Kemenuh, Kecamatan Sukawati, Gianyar, Bali, pada Jumat 13 Agustus 2021. (Tribun Bali/I Wayan Eri Gunarta)

Ternyata jenazah yang telah dikubur adalah jenazah yang seharusnya dikremasi.

Kabar ini disampaikan oleh pihak rumah sakit.

Prajuru, warga dan keluarga sontak kaget mendapat kabar ini.

"Dua warga kami yang meninggal ini sebelumnya sama-sama dirawat di RSUP Sanglah. Jenazah mereka juga dititipkan di kamar jenazah yang sama. Hanya saja di sana ketat, untuk melihat tidak boleh, memberi ajengan (ritual munjung) juga tidak boleh, pengangge (pakaian) baru juga tidak boleh," ujar Bendesa Adat Tengkulak Kaja, I Made Selamet.

Jero bendesa mengonfirmasi dua warganya yang meninggal tersebut memang memiliki nama yang nyaris sama.

Pihaknya mengambil tindakan cepat setelah mengetahui jenazah yang seharusnya dikremasi tersebut telah dikubur.

Keluarga almarhum diminta untuk membatalkan rencana kremasi.

Sesuai aturan adat, jenazah yang sudah dikubur tidak boleh digali lagi.

"Malam itu juga diputuskan, keluarga pemilik jenazah yang akan melakukan kremasi diminta untuk membatalkan, karena berkaitan dengan adat dan keselamatan secara niskala. Keduanya akhirnya dimakamkan, prosesnya sampai pukul 01.30 Wita," ungkapnya.

Baca juga: Geger Jenazah Tertukar di Batam, Warga Muslim Meninggal Terlanjur Dikremasi, Keluarga Sudah Ikhlas

Made Selamet menegaskan, saat ini pihak keluarga sudah menerima kejadian ini dengan ikhlas.

"Tidak ada persoalan lagi. Pihak keluarga sudah bisa menerimanya," tandas jero bendesa.

Sementara itu Perbekel Kemenuh, Kecamatan Sukawati, I Dewa Nyoman Neka, meminta pihak rumah sakit melakukan evaluasi agar kejadian serupa tak terulang lagi.

Krama Desa Adat Tengkulak Kaja, Kemenuh harus membatalkan upacara kremasi karena jenazah yang tertukar.

Dewa Neka berharap hal seperti ini tidak terjadi lagi.

Terlebih upacara kematian bersifat sakral dan harus diperhitungkan matang oleh pihak keluarga.

"Mudah-mudahan dievaluasi, supaya yang seperti ini tidak terjadi lagi," ujarnya, Jumat (13/8/2021).

Jenazah wisatawan yang tertukar kembali di bawa petugas ambulans Desa Cikelet untuk dikembalikan ke Garut, setelah sempat tiba ke rumah duka di Jalan Babakan Ciparay, Kota Bandung, Selasa (18/5/2021) (Cipta Permana/Tribun Jabar)

Selesai Baik-baik

Kasubag Humas RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna, mewakili pihak rumah sakit menyampaikan rasa empatinya atas kejadian ini.

"Pertama-tama kami sangat menyesalkan atas kejadian tersebut dan ikut berempati kepada keluarga NGMR dan GMR atas terjadinya peristiwa ini," tulisnya, Jumat 13 Agustus 2021.

Dewa Ketut Kresna mengatakan, kejadian ini sudah diselesaikan secara baik-baik dengan pihak keluarga almarhum disaksikan prajuru, serta aparat yang bertugas di wilayah setempat.

"Terkait insiden ini telah dilselesaikan musyawarah mufakat yang didasari asas kekeluargaan dengan pihak keluarga pasien, bendesa adat, Babinsa, dan Bhabinkamtibmas untuk menyelesaikan kekeliruan ini sehingga disepakati kedua pasien akhirnya dipulangkan dan dilakukan upacara sesuai adat setempat," jelasnya.

Peti akan Ditempel Foto

Pihak RSUP Sanglah mengakui ada beberapa keterbatasan dalam pelayanan jenazah di rumah sakit.

Jenazah yang sudah terbungkus di dalam peti tidak dapat dilihat wajahnya saat dipulangkan.

Baca juga: Jenazah AH Telanjur Dikremasi Sebelum Dimakamkan, Kasus Lain Jenazah Tertukar Ada TKW dan Wisatawan

"Identifikasi sebenarnya sudah dilakukan berdasarkan label jenazah yang ditempel di atas peti yang berisi nama, umur, jenis kelamin dan alamat," ujar Kasubag Humas RSUP Sanglah, Dewa Ketut Kresna.

Sebagai antisipasi dan evaluasi agar hal serupa tidak terjadi di masa mendatang, Dewa Ketut Kresna mengatakan, akan ada beberapa identifikasi tambahan untuk memastikan kecermatan dan ketepatan dalam pemulangan jenazah.

"Di antaranya memasang foto pasien, foto KTP pasien, dan mencantumkan NIK pada peti jenazah," jelasnya. (weg/sar).

Artikel ini telah tayang di Tribun-Bali.com dengan judul Jenazah Tertukar di Gianyar, Upacara Kremasi Batal, Berita Datang Setelah Penguburan

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini