News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

2 Tahun Buron Pakai Nama Bang Toyib, Pembunuh dan Pengecor ASN di Palembang Jualan Es di Karawang

Editor: Hendra Gunawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi dimana jenazah Apriyanita dikuburkan para pelaku (yang ada botol mineral).

Pihak keluarga langsung datang ke lokasi bersama aparat kepolisian.

Dari pengakuan ketiga tersangka, salah satunya mantan rekan kerja Apriyanita di kantor bernama Yudi.

Mereka menghabisi nyawa perempuan 50 tahun itu dengan cara menjerat lehernya memakai tali plastik atau rapia.

Untuk menghilangkan jejak, mereka mengubur Apriyanita yang sudah tidak bernyawa di TPU Kandang Kawat.

Sempat timbul pertanyaan, bagaimana para pelaku ini bisa menjalankan aksinya di sana tanpa diketahui petugas makam, meski mereka beraksi di malam hari.

Penelusuran Sripoku.com Sabtu (26/10/2019) siang, ternyata seorang oknum petugas makam di sana dilibatkan oleh Yudi.

Sebelumnya diketahui, Yudi hanya mengatakan dirinya memakai jasa seorang buruh bangunan untuk menjerat leher Apriyanita.

Ia pun mengatakan yang memberi saran untuk menghabisi nyawa Apriyanita adalah Acik, yang diakuinya adalah pamannya.

Rupanya, paman Yudi tersebut tercatat salah satu pegawai di sana.

Yudi menyapanya Acik, sementara pengakuan dari petugas makam menyebutkan namanya adalah Nopi.

Toni, salah satu petugas pemakaman TPU Kandang Kawat mengatakan bahwa Ikhwatun Novari atau yang akrab disapa Nopi melakukan penguburan tanpa sepengetahuan seniornya tersebut.

"Aku baru tau kalau Nopi nguburke korban di situ, karena dia (Nopi) juga tak memberi tau saya.

Biasanya kalau ada jenazah yang ingin dikubur pasti Nopi memberitahukan saya," ujarnya saat dihubungi via telepon, Sabtu (26/10/2019).

Dia menambahkan bahwa penguburan tersebut harus dilakukan sesuai prosedur dan biasanya berjalan pada saat jam operasional kerja.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini