"Yang ini pas kami dari kuburan orangtuanya kan masih belum sadar katanya dia lihat sesuatu di mata anaknya, mereka berusaha mengambil. Mereka berempat (terduga pelaku) menganiaya korban," bebernya.
Dia menambahkan bahwa saat bapaknya menganiaya korban, tidak sendiri tetapi bersama dengan ibu dan pamannya.
Pembunuhan Anak Kandung
Masih di Sulawesi Selatan.
Kasus penganiayaan dengan dugaan pengaruh ilmu hitam juga pernah terjadi di Bantaeng, beberapa waktu lalu.
Aksi Darwis dan keluarganya, membuat warga Kampung Katabung, Desa Pattaneteang, Kecamatan Tompobulu, Kabupaten Bantaeng, Sulawesi Selatan (Sulsel), geger, Sabtu (9/5/2020) malam.
Pasalnya, ia dengan tega meng****k leher anak kandungnya sendiri, ROS (16 tahun) hingga tewas.
Dari informasi yang beredar, satu keluarga yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 5 perempuan ini, mengalami kesurupan massal saat melakukan sebuah ritual.
Mereka yang diamankan masing-masing berinisial DG (50), A (50), RD (30), HD (28), ND (21), AD (20), SD (14), AJ (40), RA (24).
Pembunuhan ini membuat geger warga, pasalnya tak hanya membunuh anak kandungnya sendiri, warga yang melintas di depan rumah pelaku juga diadang menggunakan parang lalu kemudian di sandera.
Alhasil, 3 orang yang berhasil mereka sandera, yakni Sumang (45), Irfandi (18), dan Enal (25).
Satu orang, yakni Irfandi, tidak mengalami luka saat proses penyanderaan, sementara Sumang dan Enal, mengalami luka.
Enal mengalami luka sobek di kepala akibat sabetan parang, sementara Sumang mengalami luka gores pada bagian telinganya.
Aksi penyanderaan ini berhasil ditaklukkan ketika personel Polsek Tompobulu Polres Bantaeng, mendatangi lokasi kejadian.