Bayu yang merupakan paman korban mengatakan, kejadian nahas yang menimpa AP itu berawal ketika TAU (47) dan HAS hilang kesadaran karena diduga tengah menjalani ritual ilmu hitam.
”Mungkin orangtua anak ini di luar kesadaran non medis. Jadi orangtuanya seperti memiliki ilmu hitam apa begitu,” kata Bayu, Sabtu (4/9).
Ritual ilmu hitam itu pun harus memakan korban.
Sang anak yang menjadi tumbal alias korban. Bukan hanya AP, tapi kakaknya juga ternyata ikut ditumbalkan. Sang kakak dicekoki air garam 2 liter hingga meregang nyawa.
”Informasinya satu korban yakni kakaknya ini meninggal karena dicekoki air garam 2 liter,” jelas Bayu.
Akibat perbuatan orang tuanya itu, AP kini harus menjalani perawatan medis di RSUD Syekh Yusuf Gowa.
Baca juga: Diduga Jadi Tumbal Ritual, Bocah 6 Tahun di Gowa Disiksa Orangtua, Polisi Ungkap Kondisinya
"Yang ini pas kami dari kuburan orang tuanya kan masih belum sadar katanya dia lihat sesuatu di mata anaknya, mereka berusaha mengambil. Mereka berempat (terduga pelaku) menganiaya korban," beber Bayu.
Dari pantauan TribunGowa.com, AP tampak dijaga oleh sang paman selama di rumah sakit.
Ia dijaga bergantian oleh keluarganya yang lain, baik itu dari keluarga kakeknya maupun neneknya.
Perban yang melekat pada mata kanan AP terlihat juga telah dilepas namun, air mata AP masih bercucuran menahan sakit yang ia alami.
Beberapa anggotanya yang lain sesekali mencoba menghibur AP.
Bayu mengatakan, keponakanya itu masih susah untuk tertidur akibat mata korban yang masih sakit.
AP rencananya akan menjalani operasi pada Senin (6/9) ini. "Iya susah tidur. Informasinya besok dioperasi," ujarnya.
Sementara itu Kapolres Gowa, AKBP Tri Goffaruddin Pulungan mengatakan, pihaknya terus menyelidiki kasus KDRT ini.